Sedihnya Calon Jemaah Umrah PT SBL Ini, Sudah Pakai Seragam dan Syukuran Ternyata Batal Pergi
Engkos merupakan calon jemaah umrah yang mendaftar ke PT Solusi Balad Lumampah asal Kota Bandung.
TRIBUNJAKARTA.COM, BANDUNG - Engkos Koswara (47) bernasib tragis.
Engkos merupakan calon jemaah umrah yang mendaftar ke PT Solusi Balad Lumampah asal Kota Bandung.
Engkos seharusnya berangkat pada 18 Desember 2017.
Namun hingga sekarang tak kunjung berangkat dan belum mendapat kepastian kapan berangkat.
Baca: Kagetnya Setya Novanto Dengar Ahok Gugat Cerai Veronica, Begini Responnya
"Sehari sebelum 18 Desember itu saya sudah syukuran, undang tetangga dan keluarga. Bahkan saya sudah keluar uang untuk beli oleh-oleh di Bandung saja, sudah siap berangkat tapi ternyata besoknya gagal berangkat," ujar Engkos di kantor PT SBL, Jalan Dewi Sartika, Rabu (31/1/2018).
Ironisnya, pemberitahuan soal batal berangkat pada 18 Desember justru diberitahukan pada hari itu sendiri.
Pagi-pagi sekali, ia sudah memakai seragam yang diberikan PT SBL. Saat hendak siap-siap berangkat, pemberitahuan pembatalan itu ia terima.
Baca: 3 Terduga Teroris Ditangkap Densus 88 di Temanggung
"Sudah pakai seragam tahunya gagal, pemberitahuannya mendadak. Harusnya kalau profesional ya minimal seminggu sebelum keberangkatan," katanya.
Ia mendapat kabar soal promo umroh PT SBL dari temannya. Ia lantas melunasi pembayaran umroh pada Mei 2017. "Saya daftar Rp 18 juta, paket promo. Saya tidak tahu bakal bisa begini," ujar Engkos.
Kedatangannya ke kantor pusat PT SBL di Jalan Dewi Sartika, guna menanyakan kepastian keberangkatannya, jika tidak pihaknya akan mengambil kembali uang pendaftaran (refund) yang telah disetorkannya kepada pihak jasa travel umroh tersebut.
"Saya ingin kepastian kapan mau berangkat, kalau tidak uang kembali," kata dia.
Polda Jabar membuka posko pengaduan diperuntukan bagi calon jemaah PT Solusi Balad Lumampah (SBL) bersamaan dengan penetapan tersangka pada pemilik PT SBL, Aom Juan Wibowo.
"Segala keperluan dan keluhan bisa mendatangi Mapolda Jabar dan hotline telpon dengan nomor 082115671856," ujar Kapolda Jabar Irjen Pol Agung Budi Maryoto di Jalan Soekarno-Hatta Bandung, Rabu (31/1).