Kontroversi Kartu Kuning

Dibalik Aksi Kartu Kuning Zaadit, Ini Sebenarnya Tiga Tuntutan BEM UI

Sebenarnya dibalik aksi kartu kuning itu tersimpan tiga tuntutan kepada pemerintah saat ini.

TRIBUNJAKARTA.COM/MUSLIMIN TRISYULIONO
Pemberian donasi kesehatan untuk Suku Asmat kepada Ketua BEM Zaadit di Auditorium Gedung X Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya (FIB) Kampus UI, Depok, Sabtu (10/2/2018). TRIBUNJAKARTA.COM/MUSLIMIN TRISYULIONO 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Satrio Sarwo Trengginas.

TRIBUNJAKARTA.COM, DEPOK- Aksi kartu kuning Zaadit kepada Presiden Jokowi menjadi sorotan publik.

Sebenarnya dibalik aksi kartu kuning itu tersimpan tiga tuntutan kepada pemerintah saat ini.

Kartu kuning itu sebagai simbol masih banyaknya 'pekerjaan rumah' yang harus diselesaikan Presiden Jokowi.

Baca: 14 Korban Bus Terguling di Tanjakan Emen Dilarikan ke RSUD Subang

Menurut Zaadit, aksi kartu kuning tersebut bukan semata mengenai persoalan gizi buruk di Asmat Papua

Berikut tuntutan dari Ketua BEM UI ini.

1. Pemerintah masih belum bisa mengentaskan masyarakat dari kebutuhan primer yang minim.

Baca: Bus Pariwisata Terguling di Tanjakan Emen Subang, Sejumlah Orang Tergeletak di Belakang Bus

2. Pemerintah belum bisa menyediakan ruang demokrasi bagi masyarakat.

3. Pemerintah belum bisa menjalankan agenda reformasi dengan masihnya keikutsertaan polisi dalam ranah politik.

Ia melanjutkan bahwa aksinya itu hanyalah sebuah alat untuk mengingatkan pemerintah ini.

"Aksi itu hanyalah sebuah tools. Bagaimana kami menyampailam keresahan keresahan agar didengar oleh Presiden Jokowi," tandasnya pada saat bincang Shafa Young Activist Award 2018, di UI, Depok pada Sabtu (10/2/2018).(*)

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved