Mengaku sebagai Dilan Zaman 45, Begini Kata Sastrawan Agus Noor

Sastrawan Agus Noor menggelar sebuah pertunjukan bertajuk "Romantisme dan Kegilaan."

Penulis: Anisa Kurniasih | Editor: Y Gustaman
TribunJakarta.com/Anisa Kurniasih
Sastrawan Agus Noor bersama Vika Aditya membacakan puisi romantis dalam pertunjukan Romantisme dan Kegilaan Agus Noor di Galeri Indonesia Kaya, Grand Indonesia Shopping Town, Jakarta Pusat, Sabtu (10/2/2018). TRIBUNJAKARTA.COM/ANISA KURNIASIH 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Kurniasih

TRIBUNJAKARTA.COM, TANAH ABANG - Sastrawan Agus Noor menggelar sebuah pertunjukan bertajuk "Romantisme dan Kegilaan."

Pementasan ini diangkat dari buku kumpulan cerpen Agus Noor, Lelucon Para Koruptor.

Sesuai temanya, Romantisme, ia membacakan puisi-puisi romantisnya di depan ratusan para pegiat dan penikmat seni yang hadir di Galeri Indonesia Kaya, Grand Indonesia Shopping Town, Jakarta Pusat, Sabtu (10/2/2018).

Setelah membacakan puisi di sesi pertama, ia mengungkapkan dirinya sebagai Dilan.

Baca: Manchester City Terlalu Perkasa, Leicester City Kebobolan 5 Gol

Baca: Ketika Komedian Akbar Memaknai Ketegangan, Stres dan Panik

Baca: VIDEO Suasana Sedih Keluarga Korban Kecelakaan Tanjakan Emen di RSUD Subang

"Sebenarnya saya itu Dilan, Dilan zaman 45. Tapi, bagi saya rindu itu berat, tapi lebih berat lagi kalau tidak ada yang dirindukan" canda dia.

Candaan tersebut membuat penonton tertawa seketika.

Dilan adalah tokoh dalam film Dilan 1990 yang diangkat dari novel Pidi Baiq dan sementara penontonnya sudah tembus empat jutaan.

Satu dari kata-kata romantis Dilan di film itu adalah, "Jangan rindu, rindu itu berat, biar aku saja."

Selanjutnya, Agus Noor membacakan puisi romantis yang diiringi dentingan gitar.

Ia sempat berduet membacakan puisi dengan wanita cantik Vika Aditya yang membuat suasana menjadi sangat romantis.

"Sebenarnya saya juga ingin tampil dalam adegan kegilaan tapi kata teman-teman enggak usah, saya tampilkan romantismenya saja" ucap Agus Noor.

Teman-teman Agus Noor sesama budayawan dan insan seni hadir di antaranya Butet Kartaredjasa, Sujiwo Tejo, Inayah Wahid,Akbar, Tatok, Vika Aditya, Andy Sri Wahyudi dan Bagustian Iskandar.

Acara dibuka dengan seluruh penonton diminta menyanyikan lagu Indonesia Raya.

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved