Jualan di Badan Jalan, Pedagang Buah Kramat Jati : Hanya Modal Nekat Saja
Banyaknya pedagang buah yang berjualan di badan jalan sepanjang Jalan Raya Bogor kerap menghambat laju kendaraan yang ingin melintas.
Penulis: Dionisius Arya Bima Suci | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci
TRIBUNJAKARTA.COM, KRAMAT JATI - Banyaknya pedagang buah yang berjualan di badan jalan sepanjang Jalan Raya Bogor kerap menghambat laju kendaraan yang ingin melintas.
Bermodalkan kenekatan para pedagang tersebut menggelar lapaknya di pinggir jalan dekat Pasar Induk Kramat Jati
Ada yang menggunakan gerobak dan tidak sedikit yang menggunakan mobil bak terbuka.
Baca: Kisah Mak Cicih, Nenek 78 Tahun yang Digugat Rp 1,6 Miliar oleh 4 Anak Kandungnya Gara-gara Warisan
"Saya berjualan disini hanya bermodalkan nekat saja," ujar Eka seorang pedagang buah Manggis.
Pria asal Sukabumi tersebut menyebutkan seringkali harus kejar-kejaran dengan petugas Satpol PP yang ingin menertibkan lapaknya.
"Kadang suka ditertibkan satpol PP, ya kalau sudah ada mereka terpaksa lari," jelasnya saat ditemui TribunJakarta.com, Rabu (21/2/2018).
Eka mengakui ia dan rekannya yang lain sebenarnya menggangu ketertiban dan seringkali menjadi penyebab kemacetan.
Baca: Ditanya Naturalisasi Super Simic, Apa Jawaban Spaso?
"Sebenarnya salah jualan disini, tidak boleh, tetapi karena banyak teman yang jualan disini ya saya ikutan saja," tuturnya.
Ramainya pembeli yang sering membeli barang daganganya menjadi penyebab dirinya masih bertahan berjualan di tempat itu.
Eka menjelaskan selama berjualan disana tidak pernah memberi bayaran kepada pihak manapun agar diizinkan berjualan.
"Tidak pernah bayar ke siapa-siapa, kalau harus bayar malah bagus, saya jualan jadi lebih tenang, tidak takut satpol pp lagi," ujarnya.
Ia menceritakan harus berebut tempat paling strategis untuk berjualan di sepanjang Jalan Raya Bogor itu.
"Disini sistemnya siapa cepat dia dapat, jadi harus berebut tempat dengan pedagang lain," terangnya.