Politisi Berebut Sodorkan Becak ke Anies, Dari yang Dikayuh Sampai Berlistrik
Wacana kembalinya becak beroperasi di DKI Jakarta lewat kepempimpinan Gubernur Anies Baswedan menuai polemik, tapi ada yang mendukung.
Penulis: Jaisy Rahman Tohir | Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Jaisy Rahman Tohir
TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Wacana kembalinya becak beroperasi di DKI Jakarta lewat kepempimpinan Gubernur Anies Baswedan menuai polemik, tapi juga ada yang mendukung di antaranya politisi.
Sebelum sulung Amien Rais itu datang dengan becaknya, Minggu (11/3/2018), Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta M Taufik sempat menunjukkan becak hasil desainnya untuk diusulkan sebagai transportasi publik.
Ia memodifikasi becak yang umumnya ada di Indonesia.

Politikus Gerindra ini melihat sebagai transportasi becak masih dipakai warga seperti di kampungnya, Warakas, Tanjung Priuk, Jakarta Utara.
"Di Warakas tuh emak-emak pagi-pagi ke pasar naik becak," ujar politikus Partai Gerindra itu.
Ia menamakannya 'Becak Jakarta.'
Taufik memastikan becak hasil desainnya tersebut berstandar internasional tapi masih membutuhkan tenaga manusia untuk mengayuhnya.
"Standar internasional ini," klaim Taufik sambil menunjukkan foto Becak Jakarta di Balai Kota, Jakarta Pusat, Jumat (23/2/2018).
Pantauan TribunJakarta.com, becak yang M Taufik tunjukkan berbeda seperti becak kebanyakan.
Pada umumnya, jok untuk penumpang di depan, dan pengayuh di belakang.
Becak Jakarta justru sebaliknya, di mana pengayuh di depan, dan penumpang duduk di belakang.
Seperti becak kebanyakan, Becak Jakarta bisa menampung dua orang dewasa.
Taufik mengaku baru membuat Becak Jakarta lima unit dan masih dalam tahap uji coba dan penyempurnaan bentuk.
Ia akan meluncurkan Becak Jakarta saat car free day pada akhir Februari.
