BBM Kualitas Rendah Bisa Melahirkan Mafia Migas

Namun sekitar tiga tahun hingga saat ini, ternyata BBM oktan rendah masih juga beredar.

Editor: Adiatmaputra Fajar Pratama
TribunJakarta/Muslimin Trisyuliono
Truk tangki BBM mogok di Jalan Raya Sawangan pertigaan arah Tanah Baru, Pancoran Mas, Depok, Kamis (8/3/2018). 

TRIBUNJAKARTA.COM, PALMERAH - Mantan anggota Tim Reformasi Tata Kelola Migas Fahmy Radhi berharap BBM oktan rendah dihapus.

Menurut Fahmi hal itu berpotensi menjadi sarang mafia migas.

"Semakin cepat dihapus semakin baik,” kata Fahmy dalam keterangannya, Rabu (14/3/2018).

Menurut Fahmy, BBM oktan rendah memang rawan dimanfaatkan para pemburu rente untuk meraup keuntungan.

Hal Itu pula yang menjadi dasar Tim Reformasi Tata Kelola Migas, dalam merekomendasikan penghapusan BBM kualitas rendah.

Namun sekitar tiga tahun hingga saat ini, ternyata BBM oktan rendah masih juga beredar.

Fahmy menambahkan, dari hasil temuan Tim, terdapat dua tempat yang rawan memunculkan mark up.

Pertama, pada saat proses bidding, yaitu pengadaan (lelang). Hal kedua, pada saat proses blending (pencampuran). 

“Ini berbeda dengan Pertamax atau Pertalite saat ini, yang punya harga acuan, sehingga kalau di-mark up akan ketahuan,” kata Fahmy.

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved