Kenapa Donnarumma bilang Arsenal Tim Aneh?

kiper Milan, Gianluigi Donnarumma menilai performa Arsenal angin-anginan.

Penulis: deny budiman | Editor: deny budiman
Marco Bertorello/AFP/BolaSport.com
Gelandang Arsenal, Henrikh Mkhitaryan (tengah), merayakan gol yang dia cetak ke gawang AC Milan dalam laga leg pertama babak 16 besar Liga Europa di Stadion San Siro, Milan, Italia, pada 8 Maret 2018. MARCO BERTORELLO/AFP/BOLASPORT.COM 

MANTAN gelandang Chesea, Frank Lampard tak sepenuhnya yakin Arsenal bakal lolos ke perempatfinal Liga Europa.

Bermodal kemenangan 2-0 atas AC Milan, The Gunners sebenarnya punya peluang besar untuk lolos saat bertemu dalam leg kedua di Stadion Emirates, London, Jumat (14/3) dini hari nanti.
Skuat asuhan Arsene Wenger ini bakal tetap lolos kendati hanya bermain seri, atau bahkan kalah 0-1, atau 1-2 dari Rossoneri.

Masalahnya, kata Lampard, kelemahan utama The Gunners terletak pada pertahanannya yang inkonsisten. Ini terlihat dari empat kekalahan beruntun yang dialami dalam dua pekan terakhir.
Secara mengejutkan, The Gunners kemudian bangkit untuk memukul AC Milan 2-0, dan Watford 3-0 di dua laga terakhir.

Namun demikian, kata Lampard, dua kemenangan itu masih belum cukup memberi keyakinan penuh para pendukung Arsenal atas tim kesayangan mereka.

"Namun Arsenal punya kelemahan mencolok di lini pertahanan musim ini, dan itu tentunya akan dieksploitasi oleh kubu Milan," kata Lampard.

Ia memberi ilustrasi saat Arsenal menang 3-0 atas klub minor Swedia, Ostersunds di babak sebelumnya. Siapa nyana dalam leg kedua di Emirates, tim Meriam London malah kalah 1-2. "Itulah yang membuat para pendukung Arsenal sendiri kurang begitu yakin," kata Lamps.

Karena itulah, pasukan Rossoneri datang ke London dengna tetap penuh percaya diri. Terlebih, di laga terakhir mereka bisa mengalahkan Genoa 1-0 lewat gol injury time dari Andre Silva.

Seperti dikatakan kiper Milan, Gianluigi Donnarumma. Menurutnya, performa Arsenal yang inkonsisten membuat mereka tak patut dinilai hanya dari kemenangan 2-0 pada leg pertama.

"Kami masih bisa memukul balik mereka. Arsenal tim aneh, dan mereka bermain sangat terbuka. Mereka bisa mengalahkan kamu 4-0, tapi kemudian kebobolan sebanyak empat gol lagi saat main di kandang," ujarnya dikutip dari Skys Sports Italia .

Keyakinan serupa dilontarkan sang pelatih, Gennaro Gattuso. Menurutnya, setidaknya mereka masih punya peluang 30 persen untuk lolos.
"Dan itu prosentase yang besar. Yang kami butuhkan adalah semangat bertempur yang hebat, tekad membaja untuk mengharumkan jersey yang dipakai," ujarnya menyemangati.

Situasi di Arsenal sendiri kurang kondusif. Sebagian besar pendukung The Gunners menuntut pelatih Arsene Wenger segera mundur, hal yang belum juga ditanggapi oleh pihak manajemen.

Akibatnya, mereka melakukan tindakan boikot ke stadion, yang berdampak cukup besar. Biasanya, laga di Stadion Emirate yang berkapasitas 60 ribu tempat duduk, selalu padat dipenuhi penonton.
Belakangan, jumlah penonton menyusut hingga ribuan, dan meninggalkan banyak bangku yang kosong.

Situasi ini tentunya tak menguntungkan. Gelandang serang Henrikh Mkhitaryan pun sampai menegaskan bahwa mereka bermain hanya untuk demi fan. "Tak penting apakah para fan itu datang atau tidak ke stadion, kami tetap bermain untuk mereka," ujar Mkhitaryan.

Wenger sepertinya tak akan mengubah formasi seperti saat menekuk Milan 2-0 pada leg pertama lalu.
Danny Welbeck akan jadi target man menyusul absennya, Pierre-Emerick Aubameyang yang tak bisa main karena aturan UEFA. , dan Alexandre Lacazette yang masih cedera.
Ia bakal ditopang tiga gelandang serang, Mesut Oezil, Jack Wilshere, dan tentu saja Mkhitaryan yang sedang naik daun.

Kubu Milan pun kemungkinan tak melakukan perubahan berarti seperti di leg pertama . Hanya saja, di lini depan sepertinya pelatih Gattuso akan memberi kesempatan kepada Andre Silva. Penyerang 22 tahun asal Portugal ini sedang dalam motivasi tinggi setelah mengakhiri penantian sembilan bulan untuk mencetak gol pertamanya untuk Milan di Serie A.

Dan gol pertama itu dicetak dengan cara dramatis. Di menit ke-94 untuk menjungkalkan perlawanan liat tuan rumah Genoa 1-0 (12/3).

Mandul di Serie A, Silva justru bercahaya di Liga Europa dimana ia jadi topskor klub dengan torehan enam gol dari tujuh laga. Karenanya ia bakal jadi ancaman utama The Gunners dini hari nanti. (Tribunnews/den)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved