Ratusan Ribu Warga Kabupaten Tangerang Kesulitan Dapat Air Bersih
Daerah yang menjadi ruang lingkup Aetra hanya terbagai delapan kecamatan dari total 26 kecamatan yang ada di Kabupaten Tangerang.
Laporan wartawan Wartakotalive Andika Panduwinata
TRIBUNJAKARTA.COM, TANGERANG - Dari data PT Aetra Tangerang ratusan ribu warga Kabupaten Tangerang yang belum mendapatkan pelayanan air bersih.
Mereka terpaksa mengkonsumsi air sumur untuk pemakaian sehari-hari.
Direktur Utaram PT Aetra Tangerang, Edy Hari Sasono, mengatakan, dari angka ini memang tergolong tinggi.
Baca: Pernah Didatangi Artis Ibnu Jamil, Ternyata Begini Nikmatnya Soto Mie Bogor Ala Mbay
"Lebih dari 215.000 keluarga yang belum mendapatkan pelayanan air bersih. Ini sudah didata oleh pemerintahan setempat," kata Edy di Lippo Karawaci, Kabupaten Tangerang, Senin (26/3/2018).
Ia menyebut dari angka tersebut, hanya di wilayah konsinyasi Aetra Tangerang saja.
Daerah yang menjadi ruang lingkup Aetra hanya terbagai delapan kecamatan dari total 26 kecamatan yang ada di Kabupaten Tangerang.
Baca: Begini Hubungan dengan Soeharto, Probosutedjo: Wong Ndeso Tapi Tidak Ndesani
"Ada sejumlah faktor atau kendala yang kami temui di lapangan," katanya.
Menurut Edy, sebagian warga yang belum merasakan pelayanan air bersih wilayahnya sangat terpencil. Menjadi sukar bagi Aetra dalam memasang pelayanan di kawasan tersebut.
"Apalagi pola pikir masyarakat yang sudah tergantung oleh penggunaan air sumur. Ini padahal sangat bahaya. Dinas Kesehatan Pemerintahan Kabupaten Tangerang sudah melakukan pengecekan terhadap air sumur itu, dan hasilnya belum tentu sehat," kata Edy.
Masih perlu disaring atau diolah terlebih dulu air sumur yang digunakan oleh masyarakat ini. Selain itu warga juga menganggap harga air mahal jika mendapatkan pelayanan.
"Maka dari itu kami masih perlu sosialisasi lagi. Harga air padahal hanya Rp 1.800 sehari pemakaian. Dan berharap kedepannya warga bisa mendapatkan pelayanan air bersih, kami juga usahakan ini dengan pemerintahan setempat," kata Edy.
Wilayah yang menjadi konsinyasi Aetra di antaranya Sepatan, Sepatan Timur, Cikupa, Balaraja, Jayanti, Sukamulya, dan Sindang Jaya. Dalam melayani warga, Aetra mengambil sumber air baku dari Sungai Cisadane.