Jangan Lupa! Awal Mei 2018 Gerbang Tol Cibubur 2 Tol Jagorawi Berlaku Ganjir Genap
Menurut Kepala BPTJ Bambang Prihartono, hal itu karena volume kendaraan yang melalui GT tersebut pada pukul 06.00 - 09.00 sangat tinggi.
lihat foto
TRIBUNJAKARTA.COM- Setelah berhasil menurunkan jumlah angka kendaraan pribadi dan mengatasi kemacetan di Bekasi dengan aturan ganjil genap, Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) akan menerapkan hal tersebut di Gerbang Tol (GT) Cibubur 2.
Mengapa ruas GT Cibubur 2? Menurut Kepala BPTJ Bambang Prihartono, hal itu karena volume kendaraan yang melalui GT tersebut pada pukul 06.00 - 09.00 WIB sangat tinggi.
Baca: Awalnya Lancar, Sopir Mobil Derek Liar dan Dishub Jakarta Barat Terlibat Bentrok
"Di jam kerja, bisa mencapai 7.799 kendaraan sedangkan per harinya mencapai 34.278 kendaraan sehingga menjadi ranking pertama untuk diatur," ujar Bambang di Palmerah, Jakarta Barat, Kamis (5/4/2018).
Peraturan ini akan diterapkan setiap hari kerja yaitu Senin hingga Jumat, mulai awal Mei 2018 mendatang.
Selain itu, BPTJ juga berjanji akan menyiapkan angkutan umum dari Bogor hingga Pasar Rebo pada jam tersebut untuk mempermudah pemilik kendaraan pribadi mencapai tujuan.
Baca: Polda Sumut Duga Ada Motif Dendam; Paman: Tidak Ada Masalah Antara Kompol Fahrizal dengan Adik Ipar
Berikut 9 poin persiapan ganjil genap yang akan diterapkan di GT Cibubur 2:
1. PM tentang penerapan ganjil genap pada akses tol di ruas tol Jagorawi (PM tahun 2018).
2. PM tentang lajur khusus angkutan umum (PM 99 tahun 2017).
3. Penyiapan rambu perintah dan marka LKAU (Bogor - Pasar Rebo).
4. 23-27 April penyiapan rambu perintah ganjil genap di akses tol prioritas GT Cibubur 2.
5. Penyiapan armada bus Transjabodetabek premium di GT Cibubur 2.
6. 9-27 sosialisasi paket kebijakan pengaturan ganjil genap kendaraan pribadi.
7. Awal Mei implementasi paket kebijakan.
8. Penempatan petugas di Rump On yng terdampak kebijakan.
9. Penegakan hukum di akhir Mei.
Selain mengurangi kemacetan, Bambang berharap diberlakukannya ganjil genap ini bisa meningkatkan kinerja transportasi dan mengubah kebiasaan masyarakat untuk hijrah dari kendaraan pribadi ke transportasi umum. (Anggie Lianda Putri/Warta Kota)
