Nunggu 1 Tahun Hingga Sang Ibu Meninggal Dalam Penantian Umrah, Begini Cerita Korban First Travel
Dirinya mengungkapkan saat itu pendaftaran awal pada 25 Agustus 2015 dan pelunasan 25 Januari 2016.
Penulis: Kurniawati Hasjanah | Editor: Kurniawati Hasjanah
TRIBUNJAKARTA.COM - Seorang korban umrah First Travel bernama Rahmat Rosadi menceritakan kisahnya menjadi korban First Travel.
Berdasarkan tayangan YouTube Channel Najwa Shihab, Rahmat menyatakan dirinya mendaftar bersama sang ibu.
"Pada saat itu, ibu saya yang membayari saya setelah menjual ada sebagian tanah warisan," katanya.
Dirinya mengungkapkan saat itu pendaftaran awal pada 25 Agustus 2015 dan pelunasan 25 Januari 2016.
Pertama kali membayar uang muka Rp 5 juta dan pelunasan Rp 10 juta sehingga totalnya Rp 15 juta.

Kemudian, pihaknya menunggu selama satu tahun.
"Kami menunggu selama satu tahun karena dijanjikan setiap tahun pihak First Travel memberangkatkan enam bulan dan pada saat program saya itu bulan Desember 2016 - Mei 2017," ceritanya.
"Maka ketika saya menunggu sampai Desember itu tak ada perkembangan sehingga pihaknya menanyakan agen dan teman-teman lainnya," katanya.
"Kemudian, saat itu sudah masuk bulan Maret maka teman-teman mendesak agen supaya bisa menghubungi memberangkatkan kami, maka turunlah keberangkatan tanggal 17 Maret 2017 dan saat itu orang tua berangkat ke Jakarta, ke tempat kakak saya," lanjutnya.
Baca: Alasan Dibalik Keberanian Sikapnya, Abraham Samad: Hidup Harus Berguna Bagi Orang Banyak
Namun, dirinya menjelaskan saat itu mendapatkan kabar bahwa keberangkatan akan dimajukan tanggal 15 Maret 2017.
Lalu, satu hari sebelumnya dibatalkan keberangkatannya.
"Cancel mendadak. Saya sakit melihat ibu saya saat itu karena sang ibu beresin pakaian, beresin ini itu..saya enggak tega kalo dikatakan besok gak berangkat, saya diem aja," ucapnya.
“Ibu saya sudah dijadwalkan diberangkatkan. Ibu saya sudah datang ke Jakarta dari kampung, tapi malah dibatalkan. Itu yg membuat sakit hati," imbuhnya.

Akhirnya pada 2 April, dirinya diminta tambah Rp 2,5 juta untuk bisa berangkat namun disayangkan ternyata pada Ramadan 2017, kembali tak diberangkatkan.