Jumingan Sebelum Ditembak Kompol Fahrizal: Aku Nggak Datang Wirid, Kalian Saja yang ke Rumahku

"Malam jumat ini aku nggak datang wirid ya, kalian saja yang datang ke rumahku," kata Ulin menirukan perkataan Jumingan di perwiritan

Editor: Erik Sinaga
Tribun Medan/M Andimaz Kahfi
Tatap Kompol Fahrizal kosong saat diperlihatkan di Polda Sumut, Kamis (6/4/2018). TRIBUN MEDAN/M ANDIMAZ KAHFI 

TRIBUNJAKARTA.COM, MEDAN- Di balik meninggalnya Jumingan (33) warga Jalan Tirtosari, Kelurahan Bantan, Medan Tembung, yang ditembak mati Kompol Fahrizal (41) menyisakan kenangan yang mengharukan.

Seorang ibu-ibu warga sekitar bernama Ulin yang bertubuh gempal menceritakan bahwa Korban Jumingan, dilingkungan dikenal sebagai sosok pribadi yang baik dan tidak pernah bermasalah dengan warga lainnya.

Baca: Tusuk Organ Vital, Polisi Menduga Pembunuh Peltu (Purn) Hunaedi Sudah Terlatih

“Dia itu orangnya baik, selalu ramah sama warga-warga yang lain di Gang Keluarga ini. Pernah juga dia minjam perkakas seperti martil untuk benerin kursi," kata Ulin, Jumat (6/4/2018).

Kapolda Sumut Irjen Paulus Waterpauw saat memaparkan kasus penembakan yang dilakukan Kompol Fahrizal (bersebo), Kamis (5/4/2018)
Kapolda Sumut Irjen Paulus Waterpauw saat memaparkan kasus penembakan yang dilakukan Kompol Fahrizal (bersebo), Kamis (5/4/2018) ((KOMPAS.com / Mei Leandha))

"Kalau lewat pasti selalu menegur dia. Biasa saya lihat dia pergi keluarga rumah untuk kerja sekitar jam 08.00 WIB dan pulangnya sekitar jam 17.00 WIB," tambahnya.

Selain dikenal mempunyai kepribadian yang baik, Jumingan juga dikenal aktif dalam pengajian atau perwiritan bapak-bapak di kampung sekitar.

Baca: Kegelisahan dan Keinginan Anak Bungsu Untuk Menginap di Rumah Hunaedi, Malamnya Ayahnya Dibunuh

“Korban itu aktif dalam perwiritan, hampir setiap minggu selalu ikut perwiritan,“ katanya.

Lebih lanjut, Ulin mengungkapkan bahwa sebelum meninggal, ternyata Jumingan sudah memberikan tanda-tanda bahwa ia tidak akan lama lagi berada didunia.

Ternyata, apa yang disampaikan oleh Jumingan seminggu sebelumnya benar-benar menjadi kenyataan.

Baca: Edan! Pria Ini Bunuh Anak Perempuannya Kerena Marah Terhadap Istrinya

"Malam jumat ini aku nggak datang wirid ya, kalian saja yang datang ke rumahku," kata Ulin menirukan perkataan Jumingan di perwiritan sebelum meninggal.

Satu hari sebelum kepergiannya, Jumingan tewas mengenaskan setelah dihujam 6 tembakan yang mengarah ke bagian kepala, dada dan perut.

Kini Jumingan telah meninggal dunia dan meninggalkan, istrinya Henny dan seorang anak lelaki berusia 2 tahun. (M Andimaz Kahfi)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved