Pilpres 2019
Ikhtiar Jokowi Gandeng Prabowo Jadi Cawapres Belum Direstui Mayoritas Parpol Koalisi dan Relawan
Partai koalisi belum merestui keinginan Jokowi menggandeng Ketua Umum DPP Partai Gerindra Prabowo Subianto sebagai calon wakil presiden.
TRIBUNJAKARTA.COM, SEMARANG - Partai koalisi belum merestui keinginan Presiden Jokowi menggandeng Ketua Umum DPP Partai Gerindra Prabowo Subianto sebagai calon wakil presiden.
Demikian disampaikan Ketua Umum PPP Romahurmuziy atau akrab disapa Romi di sela Munas Alim Ulama PPP di Hotel Patra, Semarang, Jawa Tengah, Jumat 913/4/2018).
Romi mengatakan, di antara ketua umum partai politik yang menyetujui Jokowi bergabung bersama Prabowo sebagai pasangan calon baru dirinya.
Ia beranggapan bergabungnya Jokowi dan Prabowo sebagai pasangan calon maka akan menghilangkan potensi konflik di masyarakat saat pemilu nanti.
Bahkan, aku Romi, saat itu Jokowi sempat menanyakan ide untuk menggandeng Prabowo sebagai cawapres kepadanya. Romi langsung menyetujui usulan tersebut tanpa berkonsultasi dengan siapapun.
"Agak kaget Pak Jokowi memang menanggapi jawaban saya. Tapi waktu itu saya pilih untuk menyetujui segera. Kenapa? Pertama akan ada aklamasi nasional. Karena semua survei kalau Jokowi-Prabowo bersatu maka di atas 70 persen," ujar Romi.
"Kedua, sumber daya untuk bertengkar, berkelahi, mencaci, menghina selama 8 bulan ke depan sejak bulan Agustus sampai April nanti tidak terjadi sehingga bangsa ini utuh," lanjut dia.
Namun, ide tersebut, belum disambut positif oleh ketua umum parpol lain yang sudah mendeklarasikan Jokowi sebagai capres.
Beberapa dari mereka masih meminta waktu untuk memikirkan jawaban ihwal ide tersebut. \
Selain itu, kata Romi, hanya 10 persen relawan Jokowi yang setuju bila mantan Gubernur DKI Jakarta itu bersanding dengan Prabowo di Pilpres 2019.
"Maka kemudian saya tanya, bapak sendiri nyamannya bagaimana? 'Saya belum bisa jawab karena memang saya harus meminta persetujuan semua ketum partai sementara ketum yang ada saat ini enggak lengkap. Ada yang berada di luar negeri. Ada yang minta jawabnya nanti'," kata Romi menirukan ucapan Jokowi.
Romi menyatakan alasan utama Presiden Jokowi menggandeng Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto untuk menjadi cawapres ialah demi menjaga persatuan nasional.
Ia mengungkapkan, saat menawari Prabowo sebagai cawapres, Jokowi berkaca pada Pilkada DKI Jakarta yang dipenuhi ketegangan dan berpotensi memicu konflik.
"Beliau menyampaikan, bayangkan gaduhnya republik ini. DKI Jakarta saja yang satu provinsi luar biasa gaung perbedaannya. Kemudian intoleransi meningkat dengan simpul-simpul agama," kata Romi.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul: Mayoritas Partai Koalisi dan Relawan Tak Restui Jokowi Gandeng Prabowo