Ayah Korban Kaget saat Mendengar Anaknya Meninggal Secara Tragis
Mas'ud menjelaskan, terakhir kali ia bertemu dengan anak bungsunya ini sekira empat bulan yang lalu
Penulis: Dionisius Arya Bima Suci | Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci
TRIBUNJAKARTA.COM, KRAMAT JATI - Keluarga korban pembunuhan sadis di Cawang dikenal keluarga sebagai pribadi yang pendiam dan tertutup.
"Orangnya pendiam, enggak pernah ngobrol, kalau ditanya jawabnya iya-iya saja," ujar Mas'ud, ayah korban.
Ia menuturkan, pernah meminta korban untuk segera menikah, tetapi saat itu anaknya berkilah baru saja putus dan mengalihkan pembicaraan.
"Saya pernah bilang ke dia untuk merit, saya tanya sudah punya pacar belum, katanya baru putus dan omongannya enggak nyambung," ucap Mas'ud.
Mas'ud menjelaskan, terakhir kali ia bertemu dengan anak bungsunya ini sekira empat bulan yang lalu.
Baca: Jumat, Polisi Gelar Rekonstruksi Pembunuhan Purnawirawan TNI AL
"Bertemu terakhir empat bulan yang lalu, saat dia datang ke rumah saat neneknya meninggal," ungkapnya, Selasa (17/4/2018).
Ia mengaku kaget mendengar kabar putranya tewas secara tragis di Gang Waru, Rt 08 Rw 06, Cawang, Kramat Jati, Jakarta Timur karena anaknya tersebut tidak pernah mengeluhkan sesuatu.
"Kami kaget karena dari segi pergaulan kan baik, terus tidak pernah mengeluhkan apa-apa sama keluarga," jelasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, sesosok mayat pria ditemukan warga di sebuah gang sempit yang berada di belakang kampus UKI kemarin (16/4/2018) sekira pukul 19.00 WIB.
Diketahui korban bernama Ali Rahman (33), warga Jalan Swasembada Rt 014 Rw 009, Kebon Bawang, Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Nantinya, korban akan dimakamkan di kampung halamannya yang terletak di Rangkas Bitung, Banten.