Disebut Kenal Dekat dengan Yusril Ihza Mahendra, Fifi Lety Indra: Tidak Betul, Beda Kecamatan
Menurut sang adik dari Ahok itu, orang hukum hanya bicara data dan bukti, bukan asumsi.
Penulis: Kurniawati Hasjanah | Editor: Kurniawati Hasjanah
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Kurniawati Hasjanah
TRIBUNJAKARTA.COM - Sosok adik kandung Basuki Tjahaja Purnama, Fifi Letty Indra angkat bicara terkait pernyataan Yusril Ihza Mahendra beberapa waktu lalu tentang kewarganegaraan sang ayah, Indra Tjahaja Purnama dan keduanya disebut kenal dekat.
Hal itu diketahui dari video YouTube Channel Najwa Shihab yang telah dirilis Senin (16/4).
Dalam salah satu bagian pidatonya, Yusril menyatakan Ahok tidak bisa jadi Presiden Republik Indonesia.
"Karena saya orang satu kampung sama Ahok. Lalu kenapa Ahok tidak bisa? karena Ahok tidak lahir sebagai warga negara Indonesia, kami tahu persis, bisa cek di Catatan Sipil," ungkap Yusril dalam video itu.
Yusril mengaku mengenal baik Ahok karena berasal dari satu daerah.
Menurut Yusril, orang tua Ahok, Tjoeng Kiem Nam atau Indra Tjahaja Purnama, memilih menjadi Warga Negara Tiongkok pada masa penentuan warga negara pada 1962.
Hal itu membuat Ahok yang lahir pada 1966, juga berstatus Warga Negara Tiongkok, bukan WNI.
Jika Ahok mencalonkan diri jadi presiden Indonesia, itu tidak sejalan dengan Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 yang diamandemen pada 2003.
Baca: Abdul Unjuk Gigi Freestyle di Indonesia Idol Semalam, Dapat 4 Standing Ovation dari Juri
Pasal 6 ayat 1 UUD 1945 menyatakan calon presiden dan calon wakil presiden harus Warga Negara Indonesia sejak kelahirannya dan tidak pernah menerima kewarganegaraan lain karena kehendaknya sendiri."
Yusril Ihza mengatakan mantan Gubernur DKI Jakarta itu baru memilih menjadi Warga Negara Indonesia sekitar tahun 1986.
Dengan demikian, Ahok tidak memenuhi syarat sebagai calon presiden Indonesia seperti yang tersebut dalam UUD 1945.
"Apakah pidato itu mengusik keluarga besar Tjahaja Purnama?", tanya Najwa selaku host.

Fifi menyatakan hal tersebut menyangkut sosok ayah yang sudah meninggal.
"Ya karena itu berbicara tentang papa kami. Papa kami kan sudah meninggal. Papa kami juga mengajari kami untuk cinta tanah air", ujar Fifi.
Ia mengungkapkan jika pernyataan yang dilontarkan oleh Yusril merupakan suatu kebohongan publik.
"Jadi saat ada statement bahwa papa kami memilih menjadi warga negara asing di tahun 1962, itu adalah kebohongan publik dan itu fitnah paling keji", ujarnya menambahkan.
Baca: Belum Jadi Hak Milik, Perumahan di Kawasan Pondok Rajeg Plester Tanah Warga
Menurut sang adik dari Ahok itu, orang hukum hanya bicara data dan bukti, bukan asumsi.
Pidato tersebut ditanggapi Harry Basuki, sang adik Ahok dengan melayangkan surat terbuka kepada Yusril.
Harry mempertanyakan kenapa nama ayahnya dibawa-bawa dalam urusan politik Ahok.
“Kalau ini urusannya dengan Ko Ahok, itu urusan Bang Yusril dengan Ko Ahok. Tapi kalau menyangkut bapak saya, maaf ini menyangkut saya,” ungkap Harry dikutip dari The Jakarta Post.

Adanya surat terbuka itu, membuat Yusril menanggapinya.
Yusril menjelaskan ketika dirinya memberikan contoh Ahok, dirinya harus menjelaskan secara kronologis dan menyebut nama ayah Ahok mendiang Tjung Kim Nam.
Menurutnya, hal tersebut semata-mata sebagai contoh karena Ahok pernah menyatakan kepada publik, keinginannya untuk menjadi Presiden RI.
"Saya menyimak surat terbuka Adik Ahok di berbagai media online dan meminta saya agar mohon maaf karena menyinggung kewarganegaraan ayah mereka," ungkapnya.
Fifi Letty pun melontarkan tanggapannya terkait pernyataan Yusril.
Baca: Diumumkan Hari Ini Pukul 17.00 WIB, Ini 13 Situs Resmi Pengumuman SNMPTN 2018
"Saya membawa bukti ini akta lahir kakak papa saya, kakak papa saya lebih tua dari bapak saya punya akta kalo dia punya bukti jadi warga negara Indonesia tahun 1961," ungkapnya.

Lalu, Najwa juga menanyakan kedekatan diantara keluarga Yusril dengan Ahok seperti apa?
"Sebetulnya seberapa dekat dengan keluarga Pak Yusril?," tanyanya.
"Tidak betul, orang beda kecamatan. Jauh, silahkan cek Kecamatan Gantung dengan Manggar jaman dulu aspalnya jelek, jalanannya lobang-lobang dan zaman dulu orang jarang punya mobil, hanya orang tertentu saja," imbuhnya.
Di akhir video tersebut, Najwa menanyakan reaksi Ahok atas kejadian ini.
Fifi mengucapkan kalau Ahok tak mau ikut campur.
"Dia sudah punya banyak masalah, jadi ini urusan kami saja, toh yang disinggung bapak kami juga," tegasnya.