Begini Kondisi Terkini 8 Orang Korban Ledakan Tabung Gas di Kampung Pulo
Kedelapan orang tersebut mengalami luka bakar yang bervariasi, mulai dari luka ringan hingga luka bakar mencapai 80 persen
Penulis: Dionisius Arya Bima Suci | Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci
TRIBUNJAKARTA.COM, JATINEGARA - Sebanyak delapan orang menjadi korban ledakan tabung gas tiga kilogram di Kampung Pulo pada hari Sabtu (28/4/2018) yang lalu.
Kedelapan orang tersebut mengalami luka bakar yang bervariasi, mulai dari luka ringan hingga luka bakar mencapai 80 persen.
Tujuh orang korban langsung dilarikan ke rumah sakit Hermina Jatinegara, sedangkan satu lainnya memilih untuk merawat lukanya sendiri.
Untuk korban luka ringan adalah Pujiyanti dan Sarmidi.
Baca: Sudah Tak Terlihat Garis Polisi di MCK Tempat Tabung Gas Melon Meledak
Pujiyanti sempat mendapat perawatan di RS Hermina karena mengalami luka bakar ringan di bagian kedua pergelangan kaki dan tangan kanan, sementara Sarmidi (56) hanya mengalami luka bakar di kaki sehingga menolak dibawa ke rumah sakit.
"Awalnya saya rasa lukanya tidak terlalu parah, saya olesi pake odol juga sembuh," ucap Sarmidi saat ditemui TribunJakarta.com, Minggu (29/4/2018).
Sementara itu korban bermana Asbulah Amin, Cici, dan Hera mengalami luka bakar di kedua tangan dan kakinya serta bagian wajahnya.
Kemudian korban Dedi dan Endang mengalami luka bakar di sekujurnya, Endang menjadi yang terparah karena luka bakarnya mencapai 80 persen.
Dalam peristiwa ini seorang anak berusia lima tahun turut menjadi korban, yakni Ratu yang mengalami luka bakar pada kedua perkelangan kaki serta tanganya dan punggungnya.
Dari informasi yang diperoleh TribunJakarta.com dari seorang pegawai RS Hermina Jatinegara yang enggan disebutkan namanya, ada dua orang korban ledakan tabung gas yang dirujuk ke RS lain untuk penanganan lebih lanjut.
"Yang dirawat disini (RS Hermina) ada empat orang, yang lukanya paling parah dirujuk ke RS lain," ucapnya saat ditemui TribunJakarta.com di RS Hermina Jatinegara.