Cerita Junaedi Jualan Alat Tulis Dadakan di Kampus UI dan UNJ Sejak Tahun 1970
Sebelum berjualan di Kampus UNJ, ia terlebih dahulu berjualan alat tulis di Kampus UI, Salemba.
Penulis: Dionisius Arya Bima Suci | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci
TRIBUNJAKARTA.COM, PULO GADUNG - Junaedi (58), seorang pedagang alat tulis dadakan di kampus UNJ mengaku telah menggeluti profesinya ini sejak tahun 70-an.
"Saya sudah berjualan alat tulis saat masa ujian seperti sekarang ini sejak tahun 70-an," ujarnya kepada TribunJakarta.com di Kampus UNJ, Rawamangun, Pulo Gadung, Jakarta Timur, Selasa (8/5/2018).
Sebelum berjualan di Kampus UNJ, ia terlebih dahulu berjualan alat tulis di Kampus UI, Salemba.
Baca: Sederet Fakta Sosok Stefanus yang Bakar Calon Istri: Jarang Bergaul Sampai Takut Tikus
"Awal tahun 70-an saya jualan alat tulis dadakan di Kampus UI Salemba, baru saat awal 90-an saya berjualan di Kampus UNJ hingga sekarang," kata Junaedi.
Pria asal Kuningan Jawa Barat ini harus berangkat sejak subuh dari rumahnya di Ciledug menuju Kampus UNJ yang terletak di daerah Rawamangun.
"Setiap berjualan alat tulis dadakan saya harus berangkat sejak pukul 04.30 WIB, naik angkutan umum sehingga pukul 06.00 WIB sudah sampai sini (UNJ)," ucapnya.
Bila tidak dalam masa ujian, pria beranak enam ini sehari-hari berprofesi sebagai pedagang suvenir di Pasar Melawai.
Selain menjual pulpen, map, dan lem, pria yang sudah menyandang status duda ini juga berjualan contoh soal ujian masuk UNJ melalui jalur mandiri.
"Selain alat tulis, ini saya juga jual contoh soal ujian masuk UNJ yang lewat jalur mandiri," ucapnya.
Baca: Kabel Semrawut di Kawasan Simpang Lima Jakarta Utara Akan Dibenahi
Ia menjual beragam alat tulis tersebut sebesar Rp 5.000 dan contoh soal dengan harga Rp 50 ribu.
Dari hasil penjualan alat tulis dan kumpulan contoh soal tersebut, ia mengaku memperoleh penghasilan yang tidak menentu setiap waktunya.
"Setiap tahun pendapatanya tak menentu, tergantung jumlah mahasiswa barunya juga sih, kalau hari ini baru untung Rp 100 ribu ini," ucapnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, hari ini sebanyak 860.001 peserta mengikuti SBMPTN tertulis 2018 di beberapa universitas yang telah ditunjuk oleh pemerintah.
Khusus untuk UNJ, pihak panitia lokal menyiapkan 30 ruang ujian di Kampus Rawamangun yang sanggup menampung 6.000 peserta SBMPTN.
Pelaksanaan SBMPTN ini sendiri akan berlangsung selama tiga hari, khusus untuk Rabu (9/5/2018) dan Jumat (11/5/2018) materi SBMPTN adalah ujian praktek atau ujian keterampilan.
Beberapa jurusan yang menerapakan ujian keterampilan tersebut antara lain adalah Pendidikan Jasmani dan Olah Raga, Seni Musik, Seni Tari, Seni Rupa.