Budi Waseso Ceritakan Makna Dibalik Logo Kopi Jendral Miliknya
Menurut Buwas, Kopi Jendral sendiri bukanlah ditujukan untuk para jenderal.
Penulis: Anisa Kurniasih | Editor: Kurniawati Hasjanah
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Anisa Kurniasih
TRIBUNJAKARTA.COM, KEBAYORAN BARU - Mantan ketua BNN, Komisaris Jenderal (Purn) Budi Waseso resmi meluncurkan sebuah merk kopi bernama Kopi Jendral.
Pria yang kerap disapa Buwas tersebut mengatakan, hadirnya Kopi Jendral tersebut merupakan dukungan untuk produksi petani kopi di Indonesia.
Dalam kopi bubuk yang berbentuk sachet tersebut terdapat logo yang sangat bermakna.
Kepada awak media, Buwas menceritakan makna logo tersebut yang ternyata memiliki banyak arti.
Menurut Buwas, Kopi Jendral sendiri bukanlah ditujukan untuk para jenderal.
Dalam penamaan kopi tersebut sengaja tidak diberikan huruf "E" setelah huruf "D".
Baca: Satu Ambulans Keluar dari Mako Brimob Sekitar Pukul 6 Pagi Hari Ini
"Kalau jenderal itu kan jabatan, tapi yang ini jendral, maknanya umum atau semua, jadi semuanya boleh menikmati," ujar Budi Waseso di Traffique Coffe, Kebayoran Baru, Selasa (8/5/2018).
Selain penamaan uniknya, ada pula logo bintang tiga dan nama Buwas didalamnya.
Lambang bintang tiga tersebut menurut Buwas sebagai tanda jabatan terakhirnya di kepolisian adalah bintang tiga atau Komisaris Jenderal (Komjen).
"Kopi ini diciptakan saat pangkat terakhir saya adalah Komjen, jadi sekedar untuk mengingat saja,tidak lebih" ujar Buwas.
Selanjutnya ada juga nama Buwas di logo tersebut karena diketahui bahwa ialah pencetus awal adanya kopi jendral.
Dibawah nama Buwas, ada tulisan sejak 2018 yang berarti kopi tersebut hadir di tahun 2018.
Baca: Hari Ini Beberapa Wilayah di Jabodetabek Diprakirakan Hujan
Kemudian, tulisan Kopi Nusantara berarti kopi asli Nusantara.
Dimana saat ini kopi yang dihadirkan ada dua jenis yaitu kopi Gayo dan Jawa, yang Buwas sebut sebagai kopi Ganja.
Dua varian kopi tersebut adalah arabica gayo dan robusta temanggung.
Rencananya, kopi tersebut akan hadir dipasaran pada 1 Juni 2018 mendatang.
Buwas berharap kopinya bisa dinikmati dan diterima oleh masyarakat Indonesia dari Sabang hingga Merauke.