Buah Busuk, Pedagang Timun Suri Kerap Merugi, Kerap Buang 2 Karung Dalam Sehari
"Kalo busuk ya dibuangin timun surinya, kan ga ada yang mau beli juga," kata Dahlan Senin (14/5/2018).
Penulis: Rafdi Ghufran Bustomi | Editor: Erik Sinaga
Laporan wartawan TribunJakarta.com, Rafdi Ghufran
TRIBUNJAKARTA.COM, SUNGAI BAMBU - Pedagang timun suri kerap menemui masalah berupa dagangannya yang membusuk.
Salah satunya Dahlan, penjual timun suri di kawasan Sungai Bambu, Tanjung Priok, Jakarta Utara yang mengaku kerap membuang dagangannya yang busuk.
Bahkan Dahlan mengaku sempat membuang hingga dua karung timun suri dalam satu hari.
Baca: Kagetnya Sandiaga PNS di Era Ahok Pulang Lebih Cepat: Enak Banget
"Kalo busuk ya dibuangin timun surinya, kan ga ada yang mau beli juga," kata Dahlan Senin (14/5/2018).
Dahlan mengaku jika sedikit saja bagian dari timun surinya ada yang busuk, maka pembeli enggan membeli dagangannya.
Baca: Tiba di Indonesia Setelah 28 Tahun di Arab Tanpa Komunikasi, Nenek Jumanti: Kangen Anak
"Sebenernya yang busuk paling ujungnya doang, tapi kalo udah gini pembeli ga akan mau," ujar Dahlan sambil menunjuk ke bagian timun suri yang busuk.
Berjualan timun suri sendiri dilakukan Dahlan hanya di Bulan Ramadan.
Baca: Terungkap, Tio Pakusadewo Beli Sabu Seberat 1,06 Gram Seharga Rp 1, 5 Juta dari VN
Di hari-hari biasa dirinya biasa berjualan kacang rebus di kawasan tersebut.
Timun suri yang dijualnya didapatkan dari kota Cirebon, Jawa Barat.
Untuk perbuahnya Dahlan menjual dengan harga yang bervariatif mulai dari Rp 5 ribu sampai Rp 10 ribu setiap buahnya.