Dikira Kurang Normal, Pria Ini Gemar Tebar Sisa Biskuit di Sudut Museum Fatahillah Untuk Semut
"Saya mencintai semua makhluk, jadi mau itu manusia, hewan ataupun tumbuhan tidak ada bedanya, kalau ada saya maunya berbagi sama mereka."
Penulis: Anisa Kurniasih | Editor: Ilusi Insiroh
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Anisa Kurniasih
TRIBUNJAKARTA.COM, TAMAN SARI - Sering menyisihkan biskuit yang dimakan untuk semut yang berada di sudut bangunan museum membuat Agus Waluyo dikira orang tak normal oleh pengunjung wisata Kota Tua Jakarta Barat.
Hal tersebut ia ceritakan kepada TribunJakarta.com saat dirinya sedang memberi pakan ratusan burung dara di halaman Taman Fatahillah Kawasan Kota Tua Jakarta.
Baca: Mantap Berhijab, Netizen Sebut Lucinta Luna Mirip Laudya Cynthia Bella
Pria yang sudah sepuluh tahun menjadi pemandu wisata ini memang setiap harinya menyisihkan waktu untuk memberi pakan ratusan burung dara bahkan hewan lainnya.
"Saya mencintai semua makhluk, jadi mau itu manusia, hewan ataupun tumbuhan tidak ada bedanya, kalau ada saya maunya berbagi sama mereka," ujar Agus Waluyo di Kota Tua Jakarta Barat, Kamis (17/5/2018).
Ia mengatakan bahwa ketika ia bisa menikmati makanan yang enak, ia pun ingin makhluk yang ada disekitarnya merasakan.
"Kalau saya pegang biskuit ya saya makan setengah, setengahnya saya sebar biar semut di sudut - sudut gedung ini ngerasain enaknya biskuit yang saya makan," ujar Agus Waluyo.
Ia pun tak menghiraukan lagi anggapan orang yang menilai dirinya aneh atau bahkan tak normal.
"Biarin orang bilang saya aneh atau apapun, yang penting niat saya baik dan harusnya ini juga bisa dilakukan sama semuanya biar saling berbagi enggak cuma sama manusia," ujar Agus.
Baca: Pamer Foto Bersama Via Vallen, Sule Ketahuan Potong Foto Sosok di Sampingnya, Siapa?
Ia pun mengatakan bahwa kebiasaannya untuk berbagi hal kecil seperti itu sudah diajarkan oleh sang ibu sejak dirinya duduk di bangku sekolah dasar.
Sang ibu sering mengajaknya untuk berbagi rezeki kepada orang yang kesusahan termasuk orang yang hilang ingatan atau memiliki gangguan mental.
Dari situlah Agus terbiasa untuk melakukan hal kecil yang bermanfaat untuk lainnya.
Bahkan selama bertahun - tahun dirinya dengan sukarela menyisihkan uang untuk membeli pakan burung dara setiap hari .