Lebaran di Kendal? Jangan Ketinggalan Mencicipi Wingko Ndeso

PERNAH dengar nama makanan wingko Ndeso? Kalau belum dan penasaran, cobalah mampir ke Kabupaten Kendal.

Editor: Ilusi Insiroh
Istimewa Tourde Java Tribun
Wingko Ndeso. 

TRIBUNJAKARTA.COM - PERNAH dengar nama makanan wingko Ndeso? Kalau belum dan penasaran, cobalah mampir ke Kabupaten Kendal.

Wingko ndeso ini adalah nama lain dari kue rangin, yang populer di Kendal.

Di Jakarta, kue ini lebih akrab disebut kue pancong. Namun kue rangin khas Kendal ini berbeda dengan kue rangin ala Jakarta.

Baca: Dongkol, Nikita Mirzani Sebut Via Vallen Ngaco Udah Banyak yang Bela Tak Mau Lapor Polisi

Kue ala Kendal memiliki ukuran yang lebih besar serta bentuk cetakan yang berbentuk bunga.

Rasa kue ini juga lebih menyerupai wingko babat khas semarang. Dari sana pula nama wingko ndeso muncul.

Kue rangin sering muncul saat Ramadan. Salah satu tempat produksi yang banyak diburu adalah tempatnya Fauzi Indah. Ia merupakan generasi ketiga pengrajin kue rangin dari keluarganya.

Tempat produksinya cukup kecil, dengan alat produksi yang masih sangat tradisional. Ia menggunakan tungku berbahan bakar serabut kelapa untuk proses
pembuatan kue itu.

"Pakai pemanggang tradisional. Yang proses panggangnya tidak pada bagian bawah, namun di atas cetakannya kami juga tumpangi dengan serabut kelapa yang dibakar, sehingga seluruh bagian kue terpanggang secara merata." ujarnya.

Baca: Ditanya Jika Baper dengan Lawan Mainnya di Film Bumi Manusia, Iqbaal Ramadhan Yaudah Baperin Aja

Semua proses kue berbahan dasar kelapa dan tepung ketan itu dilakukan secara manual. Menurutnya dengan proses manual maka akan menghasilkan tekstur yang tepat serta rasa dan bau yang khas.

Karena serba manual, Fauzi suka kewalahan saat menerima pesanan "Sehari biasanya membuat 100 kue, maksimal 150 kue itu sudah mentok, tapi pengrajin lain ada juga yang pakai mesin sehingga produksinya cukup banyak" terangnya.

Menurutnya, kue rangin ini bisa juga dicari di pasar-pasar tradisional di Kendal seperti di pasar Cepiring, Pasar Putat Sukodono dan Pasar Pantura Kendal. (Dhian Adi Putrato)

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved