Begini Kode dan Modus Operandi Sindikat Pencuri dalam Angkot di Jakarta Utara
Dua penumpang pria lainnya yang berada di dalam angkot pun ikut panik lantaran aksi para pelaku.
Penulis: Gerald Leonardo Agustino | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Gerald Leonardo Agustino
TRIBUNJAKARTA.COM, TANJUNG PRIOK - Sindikat spesialis pencurian dalam angkot Mikrolet 30A melaksanakan aksinya dengan kode dan modus operandi tertentu.
Mereka berhasil ditangkap jajaran Polres Metro Jakarta Utara dan Polsek Koja,
Adapun pelaku berjumlah empat orang, yakni Erlangga (25) sang sopir, Dimas (24), Agus (26), serta tersangka buron berinisial AP.
Baca: Satu TPS di Morowali Terendam Banjir, Logistik Pilkada Terhambat, Pencoblosan Tertunda
Menurut Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Utara AKBP Febriansyah melalui kesaksian para pelaku, kode yang mereka gunakan dalam aksinya adalah 'kijang'.
'Kijang' merupakan kode yang dipakai saat mereka menemukan korbannya yang kira-kira berpotensi untuk dicuri.
Kejadian bermula saat keempat pelaku yang sudah berada di dalam angkot berangkat dari arah Mambo, Tanjung Priok menuju ke Jalan Yos Sudarso.
Baca: Si Jago Merah Lahap Tiga Rumah di Palmerah, 15 Mobil Damkar Dikerahkan
"Kemudian saat perjalanan dari Mambo naik dua orang penumpang laki-laki, kemudian naik lagi seorang perempuan," kata Febriansyah.
Lalu, saat angkot sedang berjalan keempat pelaku saling menyebutkan kode 'kijang' yang mengisyaratkan bahwa penumpang di angkot akan dijadikan sasaran pencurian dengan kekerasan.
Bahkan, saat beberapa orang anak kecil hendak menaiki angkot tersebut, keempat pelaku seakan menghiraukan mereka lantaran satu di antara anak kecil tersebut mengenali para pelaku.
"Saat mobil melintas di dekat Plumpang, ada sekitar lima orang anak kecil yang bemaksud naik angkot tersebut tetapi tidak jadi karena satu di antara mereka mengenali para pelaku," kata Febriansyah.
Saat mobil melintasi pintu Pertamina 3 Plumpang, Koja, Jakarta Utara, pelaku Dimas mengeluarkan sebilah pisau lipat dari kantong celananya dan menodong para penumpang.
Saat itu, salah seorang penumpang laki-Iaki bahkan meminta untuk menepi.
Tetapi Erlangga sang sopir malah melajukan mobilnya dengan lebih kencang dan membesarkan volume tape mobil.
Saat itulah Asih Sukarsih (31), penumpang yang takut akan aksi para pelaku, melompat dari angkot yang sedang melaju kencang, lalu terjatuh dan kepalanya terantuk aspal hingga tewas.