Deddy Mizwar Kalah di 'Kandang', Ketua RT : Berarti Warga Memilih Menggunakan Hati Nurani

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Nawir Arsyad Akbar

TRIBUNJAKARTA.COM, PONDOK GEDE - Calon Gubernur Jawa Barat nomor urut 4, Deddy Mizwar secara mengejutkan kalah di tempat pemungutan suara (TPS) 61 Jatiwaringin yang merupakan'kandangnya'.

Perlu diketahui, TPS 61 adalah tempat Deddy Mizwar dan keluarganya mencoblos yang berada sekira 20 meter dari kediamannya yang berada di kawasan Jatiwaringin, Kota Bekasi.

• 40 Hari Adara Wafat, Rasyid Rajasa Beberkan Kerinduan Hingga Cinta Tak Akan Pudar

Ketua RT 15 Jatiwaringin, Syamsuddin mengatakan bahwa dalam Pilkada hal seperti itu biasa, dan merupakan tanda demokrasi yang berjalan.

"Meski warga saya kalah, tapi lihat masyarakat yang datang mencoblos cukup tinggi. Berarti warga memilih dengan hati nurani, ini namanya demokrasi," ujar Syamsuddin di Jatiwaringin, Pondok Gede, Kota Bekasi.

Syamsuddin juga menceritakan, Deddy Mizwar merupakan warga yang baik dan tak segan ikut berbaur bersama warga, meski ia seorang tokoh yang dipandang.

• Ingin Icipi Beragam Sajian Nasi Nusantara? Jangan Lewatkan Bazar Rice Vaganza di Mangga Dua Square

"Ia sering ikut ngobrol bersama kita. Kalau beliau pulang ke sini (rumah Bekasi), pasti ia salat di masjid berjamaah sama kita," ujar Syamsuddin.

Hasil penghitungan suara di TPS 61, Deddy Mizwar berada di urutan ketiga, di bawah pasangan calon Ridwan Kamil-Uu Ruhzanul Ulum yang berada di urutan pertama, dan Sudrajat-Ahmad Syaikhu di urutan kedua.

Pasangan Ridwan Kamil-Uu Ruhzanul Ulum mendapatkan 175 suara, lalu pasangan Sudrajat-Ahmad Syaikhu mendapatkan 97 suara.

Sedangkan pasangan Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi mendapatkan sebanyak 77 suara, dan pasangan TB Hasanudin-Anton Charliyan mendapatkan 22 suara.

• Neuer Tinggalkan Gawang, Begini Gol Korea ke Gawang Jerman yang Kosong Melompong

Namun, dari total 576 daftar pemilih tetap (DPT) di TPS 61, yang menggunakan hak pilihnya hanya sebanyak 379 orang, dan sisanya 197 DPT tidak ikut serta dalam Pilgub Jawa Barat.

Tetapi, Ketua Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS), Tatang Sudjadi menjelaskan, 197 DPT yang tidak menggunakan hak pilihnya itu bukan berarti golput.

"Di antara 197 itu ada yang meninggal, pindah alamat, dan yang bersangkutan tidak dapat ditemui," ujar Tatang