Inisiatif Warga RW 08 Cipulir Ciptakan Kampung Warna Warni: Mural Bersifat Pesan Moral

"Mural-muralnya bersifat seperti pesan moral. Seperti jangan memakai narkoba dan jaga kebersihan. Tak lupa juga ornamen ornamen Betawi," lanjutnya.

Penulis: Satrio Sarwo Trengginas | Editor: Erik Sinaga
TribunJakarta/Satrio Sarwo Trengginas
Kampung Warna Warni RW 08, Cipulir di Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Satrio Sarwo Trengginas

TRIBUNJAKARTA.COM, KEBAYORAN LAMA- Beberapa bulan silam, Warga RW 08 kelurahan Cipulir, tergerak untuk melukis permukimannya menjadi berwarna terang nan ceria.

Bangunan padat penduduk yang acapkali dikaitkan dengan kesan kumuh disulap memiliki warna warni yang cerah.

Hal itu diungkapkan oleh Tomo selaku RW 08 saat meninjau kampung warna warni di permukimannya, Cipulir, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.

Kampung Warna Warni RW 08, Cipulir di Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.
Kampung Warna Warni RW 08, Cipulir di Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. (TribunJakarta/Satrio Sarwo Trengginas)

"Sebelum ada imbauan dari pihak kelurahan Cipulir untuk melukis sekitaran dinding pemukiman, warga kami sudah mulai tergerak duluan untuk melukis di sekitar permukiman. Yang tadinya terlihat kusam kini penuh dengan warna warni dan lukisan yang cerah," katanya kepada TribunJakarta.com di lokasi, Kamis (5/7/2018).

Pada awalnya, lanjut Tomo, warganya mencoba melukis pada satu media tembok saja sebagai contoh.

"Awalnya kan kita hanya buat sampel lukisan di satu tembok, tapi karena bagus banyak warga sekitar yang terpengaruh untuk melukis di sekitaran dinding permukiman lainnya," tuturnya.

Tak Lagi Muncul di Brownis, Ivan Gunawan Ingatkan Hal Ini Pada Ayu Ting Ting

Menurutnya, karena gagasan membuat kampung warna warni tercetus sebelum gaung Asian Games menggema, maka gambar yang terdapat di dinding permukimannya mengenai pesan moral.

"Mural-muralnya bersifat seperti pesan moral. Seperti jangan memakai narkoba dan jaga kebersihan. Tak lupa juga ornamen ornamen Betawi," lanjutnya.

Kini dinding permukiman warga tampak memiliki warna warni gambar yang kian pudar.

Tuan Guru Bajang Dukung Jokowi Dua Periode, Ketum PA 212 : Kami Akan Tabayyun ke Beliau

"Kenapa kita melukis di permukiman ini karena untuk memberikan wadah anak anak muda untuk menyalurkan kreatifitas yang baik bukan corat coret sembarangan. Tapi saat ini hasil dari mereka di dinding sudah mulai pudar ya, kalau ada anggaran lebih mungkin akan kita perbarui lagi," katanya.

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved