Sekilas Kehidupan di Pasar Subuh Kramat Jati
Pantauan TribunJakarta.com, banyak pedagang yang memadati pasar subuh Kramatjati sejak pukul 05.15 WIB.
Penulis: Nawir Arsyad Akbar | Editor: Kurniawati Hasjanah
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Nawir Arsyad Akbar
TRIBUNJAKARTA.COM, KRAMATJATI - Saat banyak orang masih terlelap dalam tidurnya, sebagian masyarakat lain sudah beraktifitas sejak subuh di Jalan Raya Bogor, Kramat Jati, Jakarta Timur.
Merekalah para pedagang pasar subuh yang berjualan di pinggir Jalan Raya Bogor, dekat Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur. Dinginnya malam pun tak mereka hiraukan, yang mayoritas sudah menggelar lapaknya sejak pukul 04.00 WIB.
"Sudah biasa kita, mulai siap-siap dari rumah sekitar jam setengah empat. Beres-beres di sini, terus gelar lapaknya di sini jam empat paling," ujar Khresna, satu diantara pedagang pasar subuh Kramat Jati, Jakarta Timur, Senin (9/7/2018).
Meski sudah berjualan sejak pagi, sejumlah pedagang di sana mengatakan tetap berjualan pada siang hari nanti. Karena, sebagian dari mereka, juga merupakan pedagang sayur keliling dan Pasar Induk Kramat Jati.
"Kita juga ada nanti pas terang jualan di dalam (Pasar Induk Kramat Jati). Tapi jualan di sini (pinggir Jalan Raya Bogor) supaya memudahkan pembeli, tinggal berhenti langsung beli," ujar Fanny, satu diantara pedagang pasar subuh.
• Dua Kali Adu Penalti, Kapten Timnas Kroasia: Ditakdirkan Kami Harus Melalui Drama Ekstra
Pantauan TribunJakarta.com, banyak pedagang yang memadati pasar subuh Kramat Jati sejak pukul 05.15 WIB. Mereka berjualan dengan beralaskan terpal yang digelar di pinggir Jalan Raya Bogor, untuk memamerkan barang dagangannya.
Selain itu, kondisi cuaca saat subuh yang cukup dingin, seperti membuat sayur-sayur di sana terlihat segar, karena embun pagi yang menempel, layaknya baru keluar dari lemari pendingin.
Meski berjualan saat subuh, rupanya pembeli di pasar tersebut cukup ramai. Sejumlah pembeli mengaku adalah pemilik warung makan, yang sengaja memilih pagi hari untuk membeli bahan-bahan pokok di sana.
"Warung saya biasa buka jam 10, tapi kalau beli di pasar (Induk Kramat Jati) kelamaan nunggunya. Beli malamnya, ditaruh kulkas kurang segar. Makanya beli di sini pas subuh begini, biar sayurnya masih segar," ujar Hartati, pemilik warung makan di Kelurahan Makasar, Jakarta Timur.
Akan tetapi, berjualan di pinggir jalan dan trotoar merupakan sesuatu yang salah dari para pedagang pasar subuh Kramat Jati.
Beberapa pedagang mengakui hal tersebut, meskipun pada pagi hari kemacetan tidak terjadi di sana, karena volume kendaraan yang belum banyak seperti biasa.
"Tahu sebenarnya tidak boleh. Makanya banyak pedagang jualan saat subuh, biar tidak bikin macet. Tapi pas sudah selesai, kami juga bersihin lagi lapak kita, tidak buat kotor dan tidak buat repot petugas (PPSU)," ujar Uung, satu diantara pedagang pasar subuh Kramat Jati.