Ribuan Pengunjung Hadiri Festival Rimpu Bima-Dompu 2018 di Monas
Pantauan TribunJakarta.com, mayoritas pengunjung yang datang ialah warga asli Bima dan Dompu, NTB yang bermukim di wilayah Jabodetabek.
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Leo Permana
TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Ribuan pengunjung hadiri Festival Rimpu Bima-Dompu 2018 yang diselenggarakan pada Minggu (15/7/2018) di Jalan Silang Merdeka Barat Daya, Monas, Jakarta Pusat.
Pantauan TribunJakarta.com, mayoritas pengunjung yang datang ialah warga asli Bima dan Dompu, NTB yang bermukim di wilayah Jabodetabek.
Ada ciri khas pada diri mereka, khususnya bagi pengunjung wanita mereka menggunakan Rimpu atau sarung tenun khas Bima.
• Dekat Bak Saudara, Anggota BTS Saling Tulis Surat Satu Sama Lain, Ini Isinya
Sebagai informasi, Rimpu terdiri dari dua lembar sarung, satu digunakan untuk bagian atas (kepala) dan satunya lagi untuk menutup bagian bawah (badan hingga ujung kaki).
Ada dua jenis rimpu yang biasa dikenakan, yakni Rimpu Mpida dan Rimpu Colo.
Rimpu Mpida biasanya dikenakan oleh perempuan yang belum menikah, cara pakaianya dengan menutup semua bagian wajah terkecuali mata.
Sedangkan Rimpu Colo dikenakan oleh perempuan yang sudah menikah, dipakainya semua wajah terbuka.
Sukarti, warga asli Bima yang hadir mengaku senang dengan diadakan acara ini.
"Bagus, untuk mempererat silaturahmi antar sesama kampung," ujar wanita yang bermukim di Tanggerang itu.
Ia mengatakan jika festival ini telah diadakan pada setiap tahunnya.
• Final Piala Dunia Nanti Malam, Ini Jagoan dan Prediksi Menhub Budi Karya Sumadi
Menurutnya, acara yang diselenggarakan tahun ini semakin meningkat.
"Malah meningkat, (dari) keramaian (pengunjung) dan makanan khasnya bervariasi kali ini," ungkapnya.
Respon baik juga disampaikan oleh Yanto, seorang pengunjung.
"Bagus (acaranya) untuk mempromosikan kebudayaan," ujar Yanto.
Acara ini telah berlangsung dari pukul 06.00 WIB dengan diadakannya pawai rimpu.
Adimas, seorang panitia mengatakan acara ini bertujuan untuk mempererat silaturahmi masyarakat Bima-Dompu yang berada di perantauan.
"Membangun silaturahmi dan solidaritas masyarakat NTB yang berada di perantauan," ucapnya.