Polisi Selidiki Kasus Hipnotis yang Dialami Seorang Ibu Hingga Tertipu Rp 40 Juta

Kasus yang dialami Hannah viral ketika sang anak, Nuril memposting kejadian yang dialami ibunya ke akun instagram @Jakarta_terkini.

Net
Ilustrasi Hipnotis 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Elga Hikari Putra

TRIBUNJAKARTA.COM, CENGKARENG - Polres Metro Jakarta Barat ‎masih menyelidiki kasus hipnotis yang menimpa seorang ibu bernama Hannah (60).

"Sampai saat ini masih kita lakukan penyelidikan terkait kasus itu," ujar Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat, AKBP Edy Suranta Sitepu di Cengkareng, Jakarta Barat, Kamis (19/7/2018).

Kasus yang dialami Hannah viral ketika sang anak, Nuril memposting kejadian yang dialami ibunya ke akun instagram @Jakarta_terkini.

Dalam postingan itu disebutkan kalau ibunya kehilangan uang Rp 40 juta lantaran dihipnotis seorang pria yang mengaku raja minyak Singapura.

Polisi Janji Berdialog dengan Pengembang Proyek Jembatan Pulau Reklamasi di Kampung Dadap

Peristiwa tersebut bermula ketika Hannah sedang berada di daerah rumahnya di kawasan Sukabumi Selatan, Kebon Jeruk, Jakarta Barat pada Senin (16/7/2018).

Tiba-tiba ia didatangi oleh tiga pria dimana satu diantaranya mengaku sebagai raja minyak dari Singapura.

Pelaku berpura-pura minta diantarkan ke bank untuk menukarkan satu koper uang dolar yang dibawanya.

Korban yang dalam pengaruh hipnotis pun menerima ajakan itu hingga mereka menuju kantor Bank BRI Cipulir, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.

Ditanya Cawapres yang Layak Bersanding dengan Jokowi, Begini Jawaban Sejumlah Caleg Artis

Saat itu juga korban menyerahkan Rp 40 juta dari tabungannya kepada pelaku.

Korban pun hanya diberikan uang Rp 300 ribu untuk ongkos pulang.

Meski begitu, sampai saat ini pihak keluarga belum melaporkan kejadian tersebut ke kepolisian.

"Belum lapor. Tapi kita sudah hubungi yang bersangkutan untuk membuat laporan," kata Edy.

Edy menegaskan meskipun korban belum membuat laporan‎ pihaknya telah berinisiatif untuk menyelidiki kasus ini.

"Kita jemput bola. Walaupun belum membuat laporan kita sudah lakukan penyelidikan," ujar Edy.

Disinggung apakah pelaku memang benar warga negara Singapura, Edy belum bisa memberikan keterangan ‎lebih detail.

"Ya kan masih penyelidikan, belum bisa kita jawab," kata Edy.

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved