14.573 Pendatang Masuk ke Jakarta Timur Pasca-Lebaran 2018

Menurut Sukma, angka ini menurun dibandingkan tahun sebelumnya karena pembangunan di daerah saat ini sudah cukup merata.

Warta Kota/Henry Lopulalan
ARUS BALIK KA - Penumpang KA Matraremaja baru turun di Stasiun Pasar Senen, Jakarta Pusat, Minggu (2/7/2017). Pada hari ini 24.739 orang dan pucaknya pada hari Sabtu (1/7) 25.895 pemudik masuk kembali ke Jakarta. Warta Kota/henry lopulalan 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci

TRIBUNJAKARTA.COM, PULO GADUNG - Sebanyak 14.573 orang pendatang baru tercatat masuk ke wilayah Jakarta Timur pascalebaran 2018.

Angka tersebut diperoleh Sudin Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) Jakara Timur berdasarkan selisih data antara arus mudik dan arus balik yang dicatat oleh Kementerian Perhubungan.

"Kami menghitung angka ini dari data Kementerian Perhubungan saat arus mudik dan arus balik kemarin, selisih jumlah keduanya itu yang dinamakan pendatang," ujar Kasudin Dukcapil Jaktim Sukma Wijaya, Jumat (20/7/2018).

Jangan Berlebihan Makan Sushi, Simak Penjelasannya dari Pakar Nutrisi

Jumlah tersebut menempatkan Jakarta Timur sebagai wilayah terbanyak ketiga penyumbang pendatang baru di DKI Jakarta di bawah Jakarta Selatan dan Jakarta Utara.

Jakarta Timur ditempat ketiga dengan persentase 20,97 persen, sementara Jakarta Selatan serta Jakarta Utara masing-masing 23,63 persen dan 25,63 persen.

Terapkan Kurikulum 2013, Murid SD dan SMP di Depok Tidak Lagi Harus Kerjakan PR

Menurut Sukma, angka ini menurun dibandingkan tahun sebelumnya karena pembangunan di daerah saat ini sudah cukup merata.

"Kalau tahun ini arus pendatang lebih rendah soalnya pembangunan juga sudah merata, jadi mereka enggak perlu datang ke Jakarta karena di daerahnya sudah mulai berkembang," ucapnya.

Ia menjelaskan, sebagian besar warga pendatang yang masuk ke Jakarta Timur merupakan para pekerja baru di sekitar wilayah Jakarta Timur, seperti pekerja pabrik dan buruh pasar.

Tak lupa, Sukma mengimbau kepada masyarakat yang ingin bekerja di Jakarta untuk membekali diri terlebih dahulu dengan keterampilan dan skill agar mampu bersaing dengan yang lain.

Selain itu, ia juga mengingatkan kepada para pendatang untuk segera melengkapi syarat administrasi untuk tinggal di ibu kota.

"Kami hanya bisa mengimbau kalau mau datang ke Jakarta ya punya skill dulu, kalau enggak punya skill dan keterampilan ya enggak bisa bersaing dan malah jadi pengangguran," kata dia.

"Jangan lupa beberapa syarat administrasi juga harus dipenuhi," tambahnya.

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved