Unjuk Rasa Depan Kantor Wali Kota Jakarta Utara, Pendemo sempat Dorong-dorongan dengan Polisi
Sejumlah massa melakukan aksi unjuk rasa di depan Kantor Wali Kota Jakarta Utara, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Senin (23/5/2018).
Penulis: Gerald Leonardo Agustino | Editor: Ilusi Insiroh
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Gerald Leonardo Agustino
TRIBUNJAKARTA.COM, TANJUNG PRIOK - Sejumlah massa melakukan aksi unjuk rasa di depan Kantor Wali Kota Jakarta Utara, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Senin (23/5/2018).
Aksi unjuk rasa tersebut menuntut kehadiran Pemerintah Kota Jakarta Utara untuk menyelesaikan dampak yang disebabkan oleh banyaknya truk yang beroperasi di Jakarta Utara.
Dari orasi yang diucapkan seorang pendemo di lokasi, masalah yang dituntut terutama kemacetan yang terjadi serta tingginya angka kecelakaan di Jakarta Utara akibat banyaknya truk.
Saat berunjuk rasa, massa yang terlihat berjumlah ratusan terpantau menutupi Jalan Yos Sudarso di depan Kantor Wali Kota Jakarta Utara. Mereka datang berjalan kaki dan sebagian lainnya menggunakan kendaraan.
• Raffi Ahmad Bayari Belanjaan Selebgram Nurrani, Bowo dan Sang Istri Sampai Puluhan Juta
Dengan melebarkan spanduk berisi tuntutan yang mereka bawa, sejumlah pendemo berjejer di jalan itu sehingga membuat arus lalu lintas tersendat.
“Tertibkan TPS-TPS container dan Pool/Depo... Kami warga Jakarta Utara merasa prihatin dengan kemacetan dan seringnya kecelakaan yang terjadi,” begitu tulisan yang tertulis satu di anatara spanduk.
Melihat hal tersebut, aparat kepolisian yang berjaga di lokasi tidak berdiam diri. Mereka encoba menghalau pendemo yang menutupi sejumlah kendaraan yang hendak melaju di jalan itu.
Saat sebuah truk tronton besar sempat dihalangi, polisi langsung menghampiri pendemo yang menutup jalan truk itu. Seorang di antara pendemo bahkan sempat memukul-mukul pintu truk berwarna oranye itu.
"Sudah-sudah jangan bikin macet," teriak polisi sambil mendesak massa untuk masuk ke dalam halaman Kantor Wali Kota Jakarta Utara.
Kerusuhan pecah saat massa tidak terima akan tindakan aparat yang menghalangi mereka dari jalan raya.
Dorong-dorongan antara massa pendemo dengan aparat tidak bisa dihindari selama beberapa saat, sampai akhirnya massa menyerah dan memberhentikan aksi tutup jalan mereka.
Adapun empat orang pendemo sempat diamankan polisi lantaran diduga sebagai provokator.
Sementara itu, arus lalu lintas kembali lancar saat polisi berhasil menghalau massa dari jalan raya.
