Tingkatkan Pelayanan, Aetra Kembangkan Smart Control Room
Seluruh proses tersebut akan terpantau melalui layar monitor yang terdapat di dalam smart control room.
Penulis: Dionisius Arya Bima Suci | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci
TRIBUNJAKARTA.COM, DUREN SAWIT - Guna meningkatkan pelayanan air bersih kepada masyarakat, PT Aetra Air Jakarta meresmikan sistem ruang kontrol berteknologi (smart control room) di Instalasi Pengolahan Air Buaran, Duren Sawit, Jakarta Timur.
Menurut Direktur Utama Aetra Mohamad Selim, ruang kontrol tersebut berfungsi sebagai tempat untuk memonitoring, menganalisa, dan melakukan kontrol terhadap operasional proses produksi air baku menjadi air bersih hingga pendistribusian kepada pelanggan.
• Warga Keluhkan Tak Ada Tempat Sampah di Area Amphiteater Lapangan Banteng
Seluruh proses tersebut akan terpantau melalui layar monitor yang terdapat di dalam smart control room.
"Saat ini, smart control room memantau kegiatan di 12 titik yang merupakan jaringan Aetra di Jakarta Timur dan Jakarta Utara," ucapnya kepada awak media, Rabu (25/7/2018).
• Ahoker Sebut Revitalisasi Taman Lapangan Banteng Warisan Gubernur DKI Sebelumnya
Ia menjelaskan, nantinya control room tersebut akan memantau sekira 500 titik di seluruh daerah operasional Aetra di Jakarta.
"Jadi 500 itu seluruh jaringan kami, karena ini jaringan primer jadi hanya 12 titik krisis saja yang ditunjukkan, sementara sisanya masih dalam tahap connection," ujarnya.
Mohamad mengatakan, saat ini pihaknya telah memasang sejumlah sensor dan parameter untuk proses produksi distribusi yang meliputi IPA, inline booster pump (Tugu, Kiwi, dan Halim), serta pompa tekan (Sumur Batu, Cilincing, Pasar Rebo, JGC, dan Sunter).
Selain itu, Aetra juga memonitor CCTV yang ditempatkan di seluruh area kerja, aset meter pelanggan, data tekanan, debit, volume, dan titik kebocoran (non revenue water/NRW).
Pembangunan smart control room ini merupakan bentuk realisasi janji Aetra kepada Pemprov DKI Jakarta dan PAM Jaya yang tertuang dalam Master Agreement.
Dana yang dikucurkan untuk membangun ruang kontrol ini pun tak sedikit, jumlahnya mencapai Rp 3 miliar.
"Dana untuk bangun control room sekitar Rp 1,3 miliar, tapi kalau dihitung secara keseluruhan kurang lebih mencapai Rp 3 miliar," kata Mohamad.
Diharapkan, dengan adanya smart control room ini, penanganan gangguan bisa lebih cepat diketahui dan diselesaikan.
Pasalnya ruangan tersebut dilengkapi dengan sejumlah monitor dan komputer yang akan memantau seluruh pergerakan proses produksi hingga pendistribusian secara online dan real time.
"Sifatnya ini real time, jadi petugas jaga bisa langsung menghubungi bagian service operator via sistem atau aplikasi WhatsApps," ucapnya.