Gerhana Bulan Total Malam Ini Istimewa dan Bisa Dilihat dengan Mata Telanjang
Syachrial juga mengatakan, bahwa peristiwa langka tersebut dapat dilihat dengan mata telanjang atau tanpa bantuan alat apapun
Penulis: Nawir Arsyad Akbar | Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Nawir Arsyad Akbar
TRIBUNJAKARTA.COM, CIPAYUNG - Gerhana ulan total (GBT) yang akan terjadi malam ini, bisa dikatakan istimewa, karena akan menjadi yang terlama pada abad 21.
Hal itu diungkapkan Direktur Pusat Peragaan (PP) IPTEK M Syachrial Annas, dalam acara peneropongan gerhana bulan total di Pusat Peragaan IPTEK, TMII, Jakarta Timur.
"Keistimewaan GBT kali ini terlama di abad 21 sejak tahun 2001 sampai tahun 2100," ujar Syachrial, Jumat (27/7/2018).
Syachrial juga mengatakan, bahwa peristiwa langka tersebut dapat dilihat dengan mata telanjang atau tanpa bantuan alat apapun.
"GBT aman dilihat dengan mata telanjang. Tapi lebih menarik dilihat dengan teleskop," ujar Syachrial.
Pusat Peragaan IPTEK TMII juga menyediaka sebanyak tiga buah teropong, bagi pengunjung yang ingin melihat lebih dekat peristiwa gerhana bulan total.
Sebelumnya, Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi menggelar peneropongan gerhana total di Pusat Peragaan IPTEK Taman Mini Indonesia Indah, Cipayung, Jakarta Timur.
Menurut keterangan yang dirilis oleh Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), gerhana mulai pada pukul 00:13 WIB.
Gerhana total mulai pukul 02:29 WIB dengan puncak gerhana pada 03:21 WIB.
Gerhana total berakhir pada 04:13 dan keseluruhan proses gerhana selesai pada 06:30 WIB.
Kegiatan peneropongan gerhana bulan ini, merupakan rangkaian kegiatan sains interaktif yang terkait dengan fenomena alam berupa gerhana bulan total.
Selain itu, terdapat berbagai kegiatan menarik, meliputi science show, pemutaran film ilmiah, peneropongan gerhana bulan, dan night at Science Center.