Dinas Lingkungan Hidup Sebut Kandungan Oksigen di Kali Item Jauh di Bawah Standar

Namun, berdasarkan pemantauan per 5 Juli 2018, air Kali Item hanya memiliki kandungan oksigen sebesar 1,3 miligram per liter.

Penulis: Gerald Leonardo Agustino | Editor: Erik Sinaga
Grafis Tribun Jakarta / Kompas.com
Kali Item 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Gerald Leonardo Agustino

TRIBUNJAKARTA.COM, TANJUNG PRIOK - Sejak awal Juli, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta telah melakukan pemantauan terhadap kualitas air di Kali Item.

Itu adalah fungsi DLH dalam penanganan bau di Kali Item jelang Asian Games 2018, mengingat kali tersebut lokasinya berdekatan dengan penginapan atlet Asian Games di Wisma Atlet Kemayoran.

Kasus e-KTP, Dirut PT Quadra Solution Divonis 6 Tahun Penjara dan Bayar Uang Pengganti Rp 20,7 M

Hasilnya, kandungan oksigen dalam air Kali Item didapati jauh di bawah standar, sehingga hal itu disebut sebagai salah satu penyebab timbulnya bau tak sedap dari kali itu.

Kabid Penegakkan Hukum dan Pengawasan DLH DKI Jakarta, Mudarisin menyebut, kandungan oksigen dalam air sesuai standarnya adalah 4 miligram per liter.

Namun, berdasarkan pemantauan per 5 Juli 2018, air Kali Item hanya memiliki kandungan oksigen sebesar 1,3 miligram per liter.

SBY Serahkan Kepada Prabowo Terkait Posisi Cawapres

Jumlah tersebut terbilang meningkat setelah sebelumnya oksigen yang terkandung di air Kali Item hanya 0,9 miligram per liter.

"Oksigen sudah ada peningkatan walaupun belum sesuai yang diharapkan. Peningkatan dari 0,9 ke 1,3 miligram per liter," kata Mudarisin, Senin (30/7/2018) di Rumah Pompa Danau Sunter Selatan, Jakarta Utara.

Peningkatan kandungan oksigen tersebut, lanjut Mudarisin, dikarenakan berbagai upaya telah dilakukan untuk menangani permasalahan bau di kali itu, seperti misalnya pemasangan nano bubble, aerator, dan pembersihan sampah di Kali Item.

Mudarisin menambahkan, penebaran mikroorganisme berupa lactobacillus juga menjadi alasan mengapa kandungan oksigen di kali itu meningkat.

Dengan berbagai upaya di atas, diharapkan kandungan oksigen di air Kali Item bisa meningkat sampai 2 miligram per liter.

"Jadi perlakuan kita sudah cukup maksimal lah, kemarin juga sudah kita tebar lactobacillus. Artinya komponen yang diharapkan ada di kali untuk mendegradasikan (bau) yaitu bakteri sama oksigen. Cuma dua. Begitu bakterinya banyak, oksigennya cukup, sudah," kata dia.

Pengamat: Demokrat Bisa Terpental dari Koalisi Jika Paksakan AHY Jadi Cawapres

Mudarisin menjelaskan, bau dari kali itu muncul lantaran kondisi airnya yang kekurangan oksigen. Menurutnya, kadar oksigen menentukan proses dekomposisi dalam air itu.

"Munculnya bau itu karena adanya gas H2S sama amoniak. Itu terjadi pada saat kondisi anaerobik, tidak ada oksigen. Begitu nanti adanya oksigen ini, dibalik," jelas dia.

Selain kandungan oksigen, zat-zat lain yang terkandung di air Kali Item, kata Mudarisin, masih normal.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved