6 Skenario Simulasi Pengamanan Asian Games 2018 Digelar Polres Bekasi Kota

"Dari skenario satu sampai enam, responnya berbeda-beda. Yang paling berat adalah teroris," ujar Indarto.

Penulis: Nawir Arsyad Akbar | Editor: Erik Sinaga

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Nawir Arsyad Akbar

TRIBUNJAKARTA.COM, BEKASI SELATAN - Polres Metro Bekasi Kota, menggelar simulasi pengamanan Asian Games 2018 di kawasan Stadion Patriot Chandrabaga, Bekasi Selatan, Kota Bekasi.

Dalam simulasi pengamanan Asian Games 2018 tersebut, terdapat enam skenario yang akan dilakukan oleh pihak terkait yakni kepolisian, TNI, Dinas Perhubungan, dan instansi lainnya.

"Hari ini kami menggelar simulasi pengamanan ketika ada pertandingan bola di Lapangan Patriot. Pada sore hari ini, kita melakukan simulasi enam skenario, kita pilih dari yang paling ringan sampai ada ancaman teroris," ujar Kapolres Metro Bekasi Kota Kombes Indarto, Sabtu (4/8/2018).

Skenario simulai pertama yaitu, adanya sejumlah pihak yang menghadang mobil rombongan atlet Asian Games 2018, saat menuju venue pertandingan.

Kedua, adanya kericuhan calon penonton saat membeli tiket di loket pintu barat, di sana petugas akan mengikuti arahan mengenai cara menertibkannya.

"Ketiga, ketika ada penonton yang tidak memiliki tiket mencoba untuk menerobos stadion. Nanti bagaimana cara membubarkannya," ujar Indarto.

Skenario keempat, adalah ketika ada penonton yang bermain laser, dan mengarahkannya ke pemain yang sedang bertanding di lapangan.

Kelima, ketika ada penonton yang mencoba menerobos ke dalam lapangan, guna menyerang wasit.

Terakhir, ketika ada bom ketika pertandingan berlangsung. Dari skenario satu sampai enam, responnya berbeda-beda. Yang paling berat adalah teroris," ujar Indarto.

Adanya enam skenario yang berbeda tersebut, diharapkan para petugas yang berjaga saat Asian Games 2018 dapat menangani berbagai gangguan, sesuai dengan arahannya.

"Tujuannya apa, pertama anggota mengetahui teknik dan taktik yang harus dilakukan saat ada kondisi seperti itu. Kedua, kita mensinkronkan SOP yang ada dengan instansi lain," ujar Indarto.

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved