Soal Pidato Siap Berkelahi, Ketua DPP Gerindra Ingatkan Jokowi Harus Bersikap Adil

"Kontan saja, seruan tersebut disambut gemuruh sorak-sorai pendukungnya," kata Nizar melalui pesan singkat, Selasa (7/8/2018).

Biro Pers/Biro Pers
Presiden Joko Widodo 

TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Ketua DPP Gerindra Nizar Zahro ikut memberikan tanggapannya mengenai pidato Presiden Joko Widodo kepada relawannya.

Menurut Nizar, Jokowi memprovokasi relawannya agar tidak takut kalau diajak berkelahi.

"Kontan saja, seruan tersebut disambut gemuruh sorak-sorai pendukungnya," kata Nizar melalui pesan singkat, Selasa (7/8/2018).

Anggota Komisi X DPR itu meminta presiden seharusnya mengayomi seluruh anak bangsa, menjaga persatuan dan kesatuan dan menegakkan Pancasila serta menjunjung supremasi hukum.

"Seruan tersebut jelas menyuruh relawan presiden untuk melakukan perkelahian secara terbuka," ujarnya.

Nizar menilai Jokowi perlu diingatkan sumpah dan janji presiden.

Lakukan Kontrak Politik, KSPI Dukung Prabowo Subianto Jadi Capres 2019

Dimana, Presiden harus bersikap adil dan memegang teguh seluruh undang-undang.

Ia mengingatkan bersikap adil artinya presiden sebagai kepala negara harus mengayomi seluruh rakyat.

"Memerintahkan satu pihak berkelahi itu artinya presiden memposisikan sebagian rakyatnya sebagai musuh yang harus diperangi. Presiden juga bisa dianggap melanggar undang-undang, karena tidak ada satu pun UU yang memerintahkan kepada rakyat untuk melakukan perkelahian," kata Nizar.

Sebagai Kepala Negara, kata Nizar, Jokowi harus bertindak lebih arif.

Nizar menuturkan persaingan politik boleh memanas tetapi tidak boleh disikapi dengan perkelahian.

Soal Pidato Jokowi Siap Berkelahi, Fahri Hamzah: Didukung Relawan, Tapi Ditinggal Parpol

"Maka jika nanti pada Pemilu 2019 terjadi perkelahian antar anak bangsa, maka Jokowi yang harus bertanggung jawab. Pihak kepolisian bisa menyimpan rekaman tersebut sebagai barang bukti," katanya.

Sebelumnya, pidato Presiden Joko Widodo dalam rapat umum relawan di Sentul International Convention Center (SICC), Bogor, Sabtu (4/8/2018) lalu menimbulkan pro kontra.

Sebab, Jokowi yang akan mencalonkan diri kembali dalam pilpres 2019 meminta relawannya untuk berani jika diajak berantem.

"Jangan bangun permusuhan, jangan membangun ujaran kebencian, jangan membangun fitnah fitnah, tidak usah suka mencela, tidak usah suka menjelekkan orang. Tapi, kalau diajak berantem juga berani," kata Jokowi.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved