Terpilih Jadi Cawapres Jokowi, Ma'ruf Amin Baru Tahu Usai Maghrib Hingga Akan Temui Mahfud MD

Ma'ruf membenarkan kepastian dirinya dipilih sebagai cawapres untuk Jokowi setelah diberitahukan melalui telepon oleh Menteri Sekretaris Negara, Prati

Editor: Kurniawati Hasjanah
TRIBUNNEWS/RINA AYU PANCARINI
Ketua MUI KH Ma'ruf Amin 

TRIBUNJAKARTA.COM - Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) sekaligus Rais Amm Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU) KH Ma'ruf Amin mengaku baru tahu dipilih sebagai cawapres pendamping capres petahana Joko Widodo (Jokowi) setelah salat Magrib, Kamis (9/8) di kantor pusat PBNU, Jakarta Pusat.

"Iya," kata Ma'ruf saat ditemui di kantor pusat PBNU.

Ia menceritaan sebelumnya hanya menjalankan aktivitasnya seperti biasa di kantor pusat PBNU.

Tak ada firasat dan perasaan apa pun sebelum akhirnya dipilih oleh Jokowi sebagai cawapresnya.

"Kan kita nggak pakai feeling. Kalau dipilih siap atau tidak? Saya jawab siap. Ndak pakai feeling," kata Ma'ruf.

Ma'ruf membenarkan kepastian dirinya dipilih sebagai cawapres untuk Jokowi setelah diberitahukan melalui telepon oleh Menteri Sekretaris Negara, Pratikno.

Disebut Bayar Rp 500 M Demi Jadi Cawapres Prabowo,Bawaslu Telusuri Dugaan Mahar Politik Sandiaga Uno

Meski begitu, sejumlah orang terdekat Ma'ruf telah memberikan isyarat kepadanya bahwa ia akan terpilih sebagai cawapres pendamping Jokowi dalam Pilpres 2019.

"Tadi ditelepon, sebelah sini ada, sebelah sini ada (menunjuk ke Said Aqil Siradj). Dia bilang, 'Ini kayaknya mengarah pada Pak Kiai nih'. begitu," kata Ma'ruf yang disambut tawa oleh orang orang di sampingnya.

Ia pun mengakui, sebelum itu Pratikno sudah lebih dulu meneleponnya.

Saat itu, Pratikno menawarkan kesiapanya untuk menjadi salah satu cawapres alternatif.

Dan saat itu, dia menyatakan siap.

"Berarti kan saya harus mengabdi kepada negara. Panggilan negara. Ulama itu kan ihtijana'faa' kalau dibutuhkan manfaat. Kalau ndak dibutuhkan ya ndak," paparnya.

Disampaikan, tawaran menjadi alternatif itu dikarenakan adanya sejumlah kecocokan pandangan antara dirinya dan Presiden Jokowi.

Ma'ruf mengaku belum sempat berkomunikasi dengan Jokowi sampai dengan sekitar pukul 21.00 WIB.

Seingatnya, pertemuan terakhirnya dengan Presiden Jokowi terjadi saat acara Doa dan Dzikir Kebangsaan di Istana Negara beberapa hari ini.

"Nggak. Ngobrol aja enak enak aja," kata Ma'ruf.

Terkait dengan nama Mahfud MD yang juga muncul sebagai cawapres alternatif Jokowi, Ma'ruf mengatakan belum berkomunikasi dengannya.
Namun, ia mengatakan akan berkomunikasi dengan Mahfud jika bertemu dengannya.

Maruf Amin Jadi Cawapres Jokowi, Kader PKB Bersorak Girang Hingga Tetangga Kediamannya Kaget

Ma'ruf pun enggan jika disebut tengah bersaing dengan Mahfud.

"Nanti kalau bertemu aja. Kenapa? Kok sepertinya saya bersaing dengan Pak Mahfud? Calon Cawapres itu ada 10 jadi saya harus menemui 10, 10 nya dong nanti?" tanya Ma'ruf diiring gelak tawa para Petinggi PBNU dan wartawan di sekitarnya.

Ma'ruf pun bersyukur telah dipilih sebagai cawapres Jokowi.

Ia mengatakan apa yang dilakukan Jokowi adalah pengharagaan terhadap ulama dan PBNU.

Untuk itu PBNU dan ulama harus mendukung Jokowi sebagai gantinya.

"Ini memang harus dibalas oleh para ulama, oleh NU dengan mendukung beliau yang telah mengahrgai kita semua mellaui saya yang diangkatnya menjadi (calon) wakil presiden," kata Ma'ruf. (tribun network/git/coz)

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved