Siasati Musim Kemarau, Pekerja Siram Rumput Makam Menggunakan Air Selokan
"Ya mau gimana, enggak ada pilihan lain karena air di sini kering," ucapnya kepada awak media, Sabtu (9/8/2018).
Penulis: Dionisius Arya Bima Suci | Editor: Erik Sinaga
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci
TRIBUNJAKARTA.COM, CIPAYUNG - Kemarau panjang menyebabkan kekeringan di sejumlah daerah, tak terkecuali di Taman Pemakaman Umum (TPU) Pondok Ranggon, Cipayung, Jakarta Timur.
Kemarau tersebut mengakibatkan rumput yang tumbuh di pemakaman seluas puluhan hektar itu banyak yang kering dan mati.
Guna menyiasati hal tersebut, sejumlah pekerja pemelihara makam terpaksa menggunakan air selokan dari kali yang tak jauh dari area pemakaman.
• Final Piala AFF: Buta Kekuatan Thailand, Timnas Bertekad Raih Kemenangan untuk Kado HUT Kemerdekaan
Seperti yang dilakukan oleh seorang pekerja pemelihara makam bernama Bimo, ia mengaku terpaksa menggunakan air selokan agar rumput di area pemakamam tetap hijau.
"Ya mau gimana, enggak ada pilihan lain karena air di sini kering," ucapnya kepada awak media, Sabtu (9/8/2018).
Selama musim kemarau ini, hampir setiap hari ia harus membawa dua buah ember besar bekas cat untuk menampung air dari selokan yang tak jauh dari area makam.
Setelah air berwarna agak keruh tersebut terkumpul di kedua ember yang di bawa Bimo, kemudian ia membawa ember itu menggunakan sepeda motor ke area pemakaman yang ia urus.
• Mobil Tercebur ke Dalam Kali di Jalan Gajah Mada, Tiga Orang Menderita Luka-luka
"Kalau kemarau gini pekerjaan jadi lebih berat, harus lebih rajin menyiram sedangkan nyari air saja susah," ujarnya.
Hal senada juga diungkapkan oleh rekan seprofesi Bima, yaitu Romli, ia juga mengaku menggunakan air selokan untuk tetap menjaga rumput di area pemakamam yang ia pelihara tetap hijau.
"Untuk tanaman airnya masih layak, masih lumayan bersih," kata Romli.
Namun, hal berbeda diungkapkan oleh Samis, ia tetap menggunakan air bersih untuk menyiram rumput area pemakaman yang ia jaga.
"Saya tetap pakai air bersih karena ada ahli waris yang makam leluhurnya saya rawat itu buat sumur bor di sini," ucapanya.
• Perjuangan Dramatis Menyelamatkan Bayi yang Direnggut Monyet dari Ibunya
Ia pun mengaku sangat terbantu dengan keberadaan sumur tersebut di kala musim kemarau seperti saat ini, karena sumur tersebut dapat membantu meringankan pekerjaanya.
Sementara itu, Kepala Satuan Pelaksana TPU Pondok Ranggon, Marton Sinaga membenarkan adanya keberadaan sumur bor yang dibuat oleh ahli waris.
Menurutnya, keberadaan sumur tersebut sangat membantu para pekerja perawat makam saat musim kemarau tiba.