Sutopo Purwo Nugroho Harus Jalani Kemoterapi ke-4 di RSPAD: Mohon Doanya
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho harus menjalankan kempoterapi keempat di RSPAD hari ini.
Penulis: Ilusi | Editor: Muhammad Zulfikar
TRIBUNJAKARTA.COM - Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho pagi ini harus menjalankan tindakan terkait penyakit kanker yang di deritanya.
Selain itu, Sutopo Purwo Nugroho juga akan melakukan kemoterapi yang keempat di RSPAD hari ini, Senin (20/8/2018).
Oleh karena itu, Sutopo Purwo Nugroho mengatakan bahwa dirinya tidak dapat melakukan konferensi pers terkait Gempa 7 SR (5/8) dan gempa 6.9 SR (19/8) di Lombok.
"Saya pagi ini ada tindakan di RSPAD lanjut kemoterapi ke 4. Saya tidak bisa konpres," kata Sutopo Purwo Nugroho.
Sutopo juga mengatakan dirinya akan mencari pejabat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang bersedia menggantikan dirinya saat konpres.
"Nanti saya carikan pejabat BNPB yang bersedia konpres," ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) itu.
Namun, dirinya akan tetap memberikan informasi melalui akun Twitter miliknya @Sutopo_PN.
Sutopo Purwo Nugroho juga menuturkan, dirinya akan melakukan konpres lengkap pada hari Selasa (20/8/2018).
"Saya akan updatekan terus dengan release dan twitter. Insha Allah Selasa saya bisa konpres lengkap semua. Update Gempa 7 SR dan gempa 6.9 SR ." ungkapnya.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB itu juga meminta untuk di doakan atas penyakitnya dan bencana yang terjadi di Lombok.
"Mohon doanya," ungkap Sutopo Purwo Nugroho.
Diketahui sebelumnya, Gempa bumi bermagnitudo 7 sr kembali mengguncang wilayah Lombok, Nusa Tenggara Barat, dan sekitarnya, Minggu (19/8/2018) sekitar pukul 21.56 WIB.
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat, pusat gempa berada di lokasi 8.28 LS dan 116.71 BT atau sekitar 30 km ke arah timur laut Lombok Timur pada kedalaman 10 kilometer.
Gempa tak berpotensi tsunami.
BMKG pun meralat kekuatan gempa semalam yang awalnya 7 sr menjadi 6.9 Sr.
Melansir dari Kompas.com, Sutopo Purwo Nugroho tengah berjuang melawan penyakit kanker paru-paru stadium empat.
Sutopo Purwo Nugroho divonis mengidap kanker paru-paru pada pertengahan Januari 2018.
Dokter mengatakan, bahwa sel kanker dalam tubuh Sutopo Purwo Nugroho sudah menyebar ke tulang dan kelenjar getah bening.
Dilansir dari akun twitter pribadi @Sutopo_PN, dirinya menceritakan ditengah kesibukannya memberikan informasi terkait bencana, ia harus menahan rasa nyeri pada tulangnya.
Sutopo Purwo Nugroho mengatakan saat ini semua orang menginginkan data dan informasi yang lengkap. Oleh sebab itu, dirinya tetap memberikan informasi meski harus menahan rasa sakit.
"Pertahanan yang terbaik adalah menyerang. Saat bencana terjadi krisis informasi. Semua orang ingin memperoleh data dan informasi yang komprehensif," tulis Sutopo Purwo Nugroho dalam cuitannya.
"Disitu pentingnya official statement agar masyarakat tenang. Meski menjelaskan ke media sambil menahan sakit nyeri di tulang," sambung dia.
Meski menderita kanker paru, Sutopo Purwo Nugroho menyatakan tetap akan bekerja seperti biasa, memberikan informasi kebencanaan.
"Diniatkan ibadah. Saya akan bekerja seperti biasa, melayani wartawan yang akan wawancara," katanya.
Sutopo Purwo Nugroho sempat absen ketika Jakarta sibuk dengan banjir beberapa waktu lalu. Dia mengaku menyesal karena masyarakat kurang mendapatkan informasi secara cepat dan akurat.
Meski tetap bekerja, Sutopo Purwo Nugroho pun harus berkompromi dengan kondisi fisiknya.
Untuk wawancara misalnya, dia akan memilih dilakukan di kantornya, bukan di studio media massa.
Sutopo pun akan mengurangi intensitas bepergian ke luar kota agar kondisi fisiknya tetap stabil. Pola makan Sutopo Purwo Nugroho pun kini dubah.
Dia mulai mengganti menu makan sehari-hari menjadi kaya sayuran dan minim protein hewani.
Sutopo Purwo Nugroho sejauh ini juga menjajal buah merah, sarang semut, dan aneka pemberian kolega yang peduli dengan dirinya.
“Dokter ketika saya tanyai, selalu mengatakan tidak apa-apa makan semua. Kecuali daging-daging dikurangi. Selama ini bingung terlalu banyak baca soal mana yang boleh atau enggak. Banyak juga dengar dari orang sekitar tentang yang dipantang,” tutupnya.
• Penuhi Keinginan Bocah Pemanjat Tiang Bendera, Via Vallen Temukan Kesamaan dengan Joni
• Batal Menikah dengan Mantan Model, Atta Halilintar Pamer Pacar Baru
Berobat hingga Malaysia
Setelah dinyatakan positif kanker paru-paru, Sutopo Purwo Nugroho menjalani berbagai rangkaian pengobatan.
Tidak hanya di Jakarta, tetapi juga hingga Malaysia.
Dia berangkat ke Malaysia pada 22 Januari 2018 setelah mendengar ada rumah sakit berkualitas yang menjadi rujukan rekannya ketika sakit kanker paru.
"Di Rumah Sakit Mahkota Melaka, saya diperiksa berdasarkan hasil CT Scan di Jakarta. Saya di Jakarta CT Scan pada 16 Januari 2018. Saya dibiopsi," ucap Sutopo Purwo Nugroho.
Di Malaysia, Sutopo Purwo Nugroho menjalani ulang tes sinar X yang hasilnya memang terdapat benjolan di paru-paru.
Biopsi untuk mengambil sampel jaringan kanker paru-paru pun ia dapatkan.
Sampel tersebut dianalisis di Kuala Lumpur. Pihak Rumah Sakit Mahkota Melaka menjanjikan proses tersebut rampung selama dua minggu.
"Hasil lab ini untuk menentukan obatnya apa. Dokter Malaysia minta saya dikemo. Udah mau dikemo harusnya, tapi urung dilaksanakan," tutur Sutopo Purwo Nugroho.
Rencana untuk kemoterapi pada 25 Januari 2018 dibatalkan setelah berdiskusi dengan istri.
Sang istri memintanya mempertimbangkan ulang karena khawatir dampak mual muntah setelah kemoterapi.
• Anjuran Sebelum Tunaikan Salat Idul Adha: Jangan Makan dan Minum Terlebih Dulu, Simak Penjelasannya
• Semarakkan Opening Ceremony Asian Games 2018, Via Vallen: Kapan Lagi Kayak Gini di GBK