Orangtua Bayi Tanpa Anus di Depok Sesalkan Tak Ada Permintaan Maaf dan Kompensasi dari RS GPI

Oklavia dan Haryanto menyesalkan sikap Rumah Sakit Grha Permata Ibu Depok yang belum meminta maaf atas dugaan kelalaian saat menangani bayi mereka.

Penulis: Bima Putra | Editor: Y Gustaman
TribunJakarta.com/Bima Putra
Oklavia Supriatin (39) menimang anaknya, Rayyan Haryo Ardianto, di kediamannya, Beji, Depok, Selasa (28/8/2018). TRIBUNJAKARTA.COM/BIMA PUTRA 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra

TRIBUNJAKARTA.COM, BEJI - Oklavia Supriatin (39) dan Haryanto (44) menyesalkan sikap Rumah Sakit Grha Permata Ibu (GPI) Depok yang belum meminta maaf atas dugaan kelalaian saat menangani buah hati mereka.

Akibatnya, nyawa Rayyan Haryo Ardianto yang lahir tanpa anus pada Jumat (27/7/2018) nyaris terancam karena tak segera dioperasi.

"Kita sesalkan mereka enggak minta maaf sama sekali. Mereka telat kasih tahu kondisi Rayyan enggak punya anus. Kata dokter RSPAD harusnya enggak lama habis lahir langsung dioperasi. Kemarin ini nyawa Rayyan terancam karena telat dioperasi," ucap ibu si bayi, Oklavia, kepada wartawan di Beji, Depok, Selasa (28/8/2018).

Meski belum menuntut RS GPI Depok, Oklavia dan Haryanto memiliki keinginan menempuh jalur hukum.

Namun keinginan itu terkendala dana dan kekhawatiran tersitanya waktu mereka yang masih harus fokus merawat Rayyan.

Anak keempat mereka masih harus menjalani operasi pembuatan anus pada Oktober mendatang.

"Keinginan untuk menuntut sih ada, tapi kan butuh biaya untuk sewa pengacara. Butuh waktu juga untuk prosesnya. Padahal dede (Rayyan) masih harus operasi lagi. Operasi kedua nanti, akhir Oktober," ujar dia.

Tak hanya soal permintaan maaf, Oklavia dan Haryanto menyesalkan ketiadaan dana kompensasi atas dugaan kelalaian yang terjadi.

Seluruh biaya rawat jalan Rayyan yang sudah mencapai sekira Rp 4 juta dan masih terus bertambah harus ditanggung pihak keluarga sendiri.

Beruntung ada kerabat dan donatur yang bersedia mengulurkan bantuan dana untuk pengobatan Rayyan.

"Kalau untuk operasi sudah ditanggung semua sama BPJS, di RSPAD semua gratis. Tapi untuk biaya rawat jalan seperti beli kantung pembuangan dan biaya kontrol itu bayar, belum ongkos. Kami berharap RS GPI kasih dana kompensasi," ucap dia.

Oklavia melahirkan Rayyan secara sesar pada Jumat (27/7/2018) sekira pukul 08.30 WIB di RS GPI Depok.

Meski sudah tiga kali dimandikan, baru pada Sabtu (30/7/2018) sekira pukul 18.00 WIB Oklavia dan Haryanto mengetahui Rayyan tak memiki anus.

Pada Selasa (31/7/2018) saat Rayyan menjalani operasi pertama, Dokter RSPAD Gatot Soebroto menyebut nyawa Rayyan terancam karena gas dan kotoran bayi malang itu tertahan di perut.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved