Asian Games 2018
Sederet Suka dan Duka Defia Rosmaniar, Peraih Emas Pertama Indonesia, Begini Faktanya
Menjadi atlet hebat harus melewati berbagai rintangan. Ini sederet perjuangan yang dilalu Perebut emas pertama di Asian Games 2018 Defia Rosmaniar.
Penulis: Ilusi | Editor: ade mayasanto
TRIBUNJAKARTA.COM - Atlet taekwondo Defia Rosmaniar mempersembahkan medali emas pertama untuk Indonesia di ajang Asian Games 2018.
Defia Rosmaniar meraih medali emas di kelas poomsae individu putri setelah mengalahkan taekwondoin Iran, Marhan Salahshouri di Plenary Hall Jakarta Convention Centre, Minggu (19/8/2018) lalu.
Untuk menjadi seorang atlet kebanggaan Indonesia tentu perlu kerja keras dan semangat juang yang tinggi.
Hal tersebutlah yang dilakukan Atlet taekwondo Defia Rosmaniar perebut medali emas Asian Games 2018 pertama untuk Indonesia.
Berikut TribunJakarta.com rangkum sederet perjuangan Defia Rosmaniar demi menjadi seorang juara.
1. Sudah ditinggal sang ayah
Defia Rosmaniar merupakan sosok perempuan yang kuat.
Di tengah padatnya jadwal latihan serta pertandingan baik nasional maupun internasional, ia harus kehilangan sosok ayah pada Maret 2018 lalu.
Dilansir dari akun Instagram pribadinya, ayahnya sempat menderita suatu penyakit yang sudah cukup lama sehingga membuat ayahnya tidak bisa bekerja dan beraktivitas seperti biasanya.
Tepat di usia 58 tahun, lanjut Defia Rosmaniar, sang ayah menghembuskan napas terakhirnya.
"Ayahku , sosok lelaki yg kuat dan tangguh . seorang ayah yg tidak mengenal lelah pada masanya , dia yg terus mendukung saya untuk terus berlatih berlatih dan berlatih , dan bahagia di saat saya bisa sukses dan mewujudkan mimpi saya .
penyakit yg di deritanya sudah sejak lama membuat dia tidak bisa lagi bekerja seperti biasanya , tapi dia tidak menyurutkan semangat nya untuk sembuh , alhamdulillah ayahku bisa sembuh secara perlahan , berjalan dan berbicara seperti biasa kembali walaupun belum sempurna .
21 maret 2018 tepat di umurnya yg ke 58 Allah SWT sangat sayang kepada ayahku , ayahku menghembuskan nafasnya untuk terakhir kali , tepat di bulan kelahirannya ayahku pergi meninggalkan mama dan kami anak anak nya .
teruntuk ayahku , engkau adalah motivasi terbesar saya untuk terus berprestasi dan terus berjuang demi mebahagiakan keluarga dan bangsa indonesia .
ayah , kita semua sayang ayah , insyallah kita sekeluarga nanti bakal kumpul sama2 lagi di tempat yg paling mulia di sisi Allah SWT," tulis Defia Rosmaniar pada unggahan foto dengan ayahnya di akun Instagramnya.