Aplikasi Pelayanan di Tangerang Selatan Banyak yang Tak Berfungsi

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Jaisy Rahman Tohir

TRIBUNJAKARTA.COM, CIPUTAT - Pemkot Tangerang Selatan termasuk banyak membuat aplikasi dalam usahanya memberikan pelayanan terbaik kepada warganya.

Sejak terbentuk pada 2008 sampai saat ini, Tangsel sudah memiliki 78 aplikasi pelayanan. Hal itu yang diungkapkan Sekretaris Dinas Komunikasi dan Informasi (Diskominfo), Fuad, Jumat (7/9/2018).

Namun sayangnya, tidak sedikit aplikasi pelayanan di Tangsel yang telah mati suri, alias tak aktif diberdayakan. 

"Kalau enggak salah ada 78 aplikasi. Ya banyak (yang mati suri)," ujarnya.

• Ratna Sarumpaet Sebarkan Pecahan Uang Rp 200 Ribu, Jubir PSI Sarankan ke Psikiater

Fuad mengatakan, hal itu terjadi bisa jadi karena kurangnya sosialisasi ke masyarakat.

"Ya mungkin, kita perlu sosialisasi lagilah, mungkin belum sampai ke bawah," ujarnya.

Seperti diberitakan TribunJakarta.com sebelumnya, Ketua Tim Koordinasi dan Supervisi Pencegahan Korupsi (Korsupgah), Tribudi Rochmanto, menyoroti aplikasi di Tangsel yang perlu pengintegrasian.

Fuad juga setuju akan hal itu. Ia mengatakan saat ini setiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD) tidak bisa membuat aplikasi, melainkan hanya bisa melalui Diskominfo.

Pihak Diskominfo juga tengah mengupayakan aplikasi atau sistem satu pintu dalam pelayanan masyarakat.

Hal itu demi memangkas biaya operasional. Karena menurutnya jika aplikasi atau sistem pelayanan online dibuat terpisah, itu memakan biaya yang besar.

"Ketika dipusatkan di Kominfo, itu justru akan menekan biaya," ujarnya.