Inggris 1-2 Spanyol, Kisah Dua Alonso Penakluk Timnas Inggris di Wembley

Spanyol kembali menang 2-1 atas Inggris dalam laga perdana Liga A Grup 4 UEFA Nations League yang digelar di Wembley, Minggu (9/9/2018) dini hari.

Penulis: Dodi Esvandi | Editor: ade mayasanto
AFP
MENANG - Marcos Alonso menjadi salah satu pemain yang membantu Spanyol meraih kemenangan atas Inggris dalam laga perdana Liga A Grup 4 UEFA Nations League di Stadion Wembley, Minggu (9/9/2018) dini hari. 

TRIBUNJAKARTA.COM - SEPANJANG sejarah Spanyol baru pernah dua kali mengalahkan Inggris di Wembley.

Yang pertama tahun 1981. Kala itu La Furia Roja menang dengan skor tipis 2-1.

Berselang 37 tahun dan 165 hari kemudian, tim Matador kembali meraih kemenangan atas The Three Lions di Stadion Wembley.

Spanyol kembali menang 2-1 atas Inggris dalam laga perdana Liga A Grup 4 UEFA Nations League yang digelar di Wembley, Minggu (9/9/2018) dini hari.

Menariknya, di balik dua kemenangan dengan skor identik tersebut, terselip nama Marcos Alonso di dalamnya.

Marcos Alonso yang pertama adalah sang ayah. Sedangkan Marcos Alonso yang kedua adalah anaknya.

Saat Spanyol meraih kemenangan pertama di Wembley dalam uji coba melawan Inggris pada 25 Maret 1981, salah seorang pemain di starting XI Spanyol dalam laga tersebut adalah sayap kanan Atletico Madrid yang bernama Marcos Alonso Pena.

Di laga tersebut Spanyol unggul lewat gol Satrustegui di menit 4, dan Inggris menyamakan kedudukan melalui gol Glenn Hoddle menit 27.

Sementara gol penentu kemenangan Spanyol dicetak oleh Jesus Zamora pada menit 32.

Dini hari kemarin, anak dari Marcos Alonso Pena ikut membantu Spanyol meraih kemenangan keduanya atas Inggris di Wembley.

Pemain tersebut adalah Marcos Alonso Mendoza, bek sayap kiri La Furia Roja yang saat ini bermain untuk klub Chelsea di Inggris.

Sandiaga Uno Sebut Pernyataan Tempe Setipis ATM Sesuai Fakta di Lapangan

Bocah Tewas Tertimpa Konblok Saat Melintas Sekitar Rusun Tahap 3 Kemayoran

Marcos Alonso Mendoza sendiri adalah generasi ketiga Marcos Alonso yang memperkuat timnas Spanyol.

Dinasti ini diawali oleh sang kakek Marcos Alonso Imaz.

Bek Real Madrid periode 1954-1962 itu memainkan dua pertandingan internasional untuk tim senior Spanyol antara 1955 dan 1960.

Jejak itu kemudian diikuti oleh anak, kemudian cucunya.

Laga melawan Inggris sendiri adalah laga pertama Spanyol di bawah asuhan pelatih baru Luis Enrique Martinez.

Kemenangan di laga ini membuat Enrique melanjutkan tradisi para pelatih Spanyol sebelumnya yang tidak pernah kalah pada laga debutnya sejak tahun 1998.

”Saya pikir ini bagus untuk semua. Ini adalah cara terbaik untuk memulai, menang atas Inggris di Wembley,” kata Enrique seperti dikutip dari Goal. ”Sepak bola adalah tentang masa depan dan hasil ini sudah menjadi masa lalu. Kami akan mulai berpikir lawan Kroasia. Secara keseluruhan, ini kemenangan yang bagus,” ucap Enrique.

Sopir Ojek Online Ditodong Pistol dan Motornya Dibawa Pencuri Saat Sedang Menunggu Orderan

Secara khusus Enrique memuji David de Gea yang tampil gemilang di bawah mistar gawang Spanyol.

Menurut Enrique, meski sempat mengalami penurunan penampilan, De Gea masih menjadi kiper nomor satu di Spanyol.

”Saya sangat senang dengan penampilan De Gea. Dia adalah salah satu kiper terbaik di dunia saat ini. Dia telah membuktikan di Liga Inggris setiap minggunya,” ucap Enrique.

”Saya tidak pernah meragukan kualitasnya. Setiap kesalahan yang dibuat akan membuat kemampuan Anda meningkat dan tumbuh,” imbuhnya.

Di sisi lain pelatih Inggris, Gareth Southgate, merasa tim asuhannya seharusnya bisa meraih hasil yang lebih baik.

Inggris memang sempat unggul terlebuh dulu lewat gol Marcus Rashford di menit 11.

Tapi mereka kemudian gagal mempertahankannya.

Spanyol membalikkan skor melalui gol-gol Saul Niguez menit 13 dan Rodrigo Moreno menit 32.

Atas kekalahan ini, Southgate berjanji akan segera melakukan evaluasi mendalam.

”Spanyol menekan kami dan kami tak bisa mengontrol bola dengan cukup lama. Walau begitu, saya harus memberikan apresiasi para pemain. Pada 25 menit terakhir kami baru bisa bermain baik dan bisa saja meraih hasil imbang,” ujarnya seperti dikutip BBC Sports.

”Untuk periode yang lama, Spanyol memang tampil lebih baik dari kami. Kami masih berada di tahap awal atas apa yang kami inginkan. Mereka menekan kami. Butuh waktu bagi kami mencari solusi keluar dari tekanan tersebut,” lanjutnya.

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved