Selain Berpuasa, Umat Muslim di Indonesia Juga Kerap Lakukan Tradisi Unik Ini Guna Sambut 1 Muharram
Biasanya sebagian masyarakat akan merayakan datangnya 1 Muharram dengan menggelar suatu tradisi ritual unik.
Penulis: Mohamad Afkar Sarvika | Editor: Muhammad Zulfikar
TRIBUNJAKARTA.COM - Umat muslim di Indonesia akan merayakan Tahun Baru Islam pada Selasa (11/9/2018) besok.
Khusus di Jawa, malam datangnya Tahun Baru Islam kerap disebut dengan Malam 1 Suro.
Biasanya sebagian masyarakat akan merayakan datangnya 1 Muharram dengan menggelar suatu tradisi ritual unik.
Seperti halnya yang dilakukan masyarakat di daerah Jawa Tengah, Solo hingga Yogjakarta.
Dikutip dari berbagai sumber, pada malam 1 suro nanti, Keraton Kasunanan Surakarta akan mengeluarkan beberapa pusaka dan kebo bule untuk dikirab.
Keraton akan mengeluarkan tujuh kebo bule turunan Kyai Slamet untuk dikirab.
Dalam tradisi Tahun Baru Islam, beberapa ekor kebo bule (kerbau berwarna putih) akan diarak keliling kota.
Kerbau-kerbau ini dipercaya sebagai turunan Kebo Bule Kyai Slamet dan dianggap keramat.
Kerbau-kerbau tersebut berperan sebagai Cucuking Lampah atau pemandu kirab dan diikuti oleh para kerabat keraton yang membawa pusaka.
Baru kemudian di barisan belakang ada masyarakat Solo dan sekitarnya.
• Sindir Pihak yang Kerap Menghujatnya, Rocky Gerung: Percuma Kalian Pasang Badan Buat Boneka
• Elit Demokrat Dukung Jokowi: Koalisi Prabowo Gelar Rapat, Tudingan Main Dua Kaki dan Reaksi Sandiaga
Kirab ini biasa digelar pada tengah malam, biasanya masyarakat sudah berkumpul di tepi jalan yang dilewati rombongan kirab.
Yang unik dari tradisi ini, para warga menanti momen di mana mereka dapat menyentuh badan kebo bule dan berebut untuk mendapatkan kotorannya yang katanya dapat membawa berkah.
Selain tradisi unik, tentu ada hal lain yang kerap dilakukan umat muslim pada Bulan Muharram ini.
Umat muslim di Indonesia biasanya menjalankan ibadah puasa untuk menyambut datangnya Bulan Muharram.
Puasa ini sering disebut puasa Asyura.
Puasa Asyura yang utama dilaksanakan pada tanggal 10 bulan Muharram.
Kata Asyura berasal dari kata ‘asyarah’ yang dalam bahasa Arab berarti sepuluh.
Pada tanggal 10 Muharram atau hari Asyura inilah terdapat sebuah sunnah Rasulullah yang mengajarkan umatnya untuk berpuasa atau dikenal dengan shaum Asyura.
Dilansir dari laman TribunnewsBogor.com, banyak keutamaan yang didapatkan dari melakukan puasa ini.
Beberapa orang percaya, menunaikan puasa sunnah di tanggal 1 Muharram akan mendapatkan banyak pahala.
Akan tetapi, tidak ada hadits yang menguatkan anggapan tersebut.
Ada pun keutamaan puasa muharram diantaranya adalah:
1. Sikap meneladani Nabi Harun dan Nabi Musa Alaihissalam juga Nabi Muhammad SAW yang sudah melakukan puasa di hari Asyura.
2. Menjadi latihan untuk kita semua menjadi sosok yang lebih baik salah satunya menahan godaan dan menahan hawa nafsu.
3. Bisa menghapus semua dosa kecil 1 tahun, selain dosa besar dan Syirik kepada Allah.
Bagi yang melaksanakan puasa 10 Muharram, berikut bacaan niat dan arti puasa Asyura.
Dibaca : Nawaitu Shouma Fii Yaumi A’asyuuro Sunnatan lillaahi Ta’aala
Artinya : Niat saya berpuasa dihari A’syura Sunnat karena Allah Ta’aala.