Rayakan Tahun Baru Islam, Puluhan Santri Wisata Kampung Tionghoa
Benteng Heritage sendiri menyimpan berbagai macam budaya dan sejarah warga Tionghoa di Kota Tangerang.
Penulis: Ega Alfreda | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Laporan Wartawan Tribunjakarta.com, Ega Alfreda
TRIBUNJAKARTA.COM, TANGERANG - Puluhan anak dari Pondok Pesantren Amanatul Huda, Tajur, Ciledug, Kota Tangerang diajak oleh Novotel Tangerang berkeliling di kawasan wisata pemukiman pecinan tua d Kali Pasir, Kota Tangerang.
Hal tersebut dalam rangka merayakan Tahun Baru Islam 1 Muharram 1440 H.
Dari pantauan di lapangan, saat pertama datang, anak-anak ponpes tersebut langsung disambut di museum sejarah pecinan kuno di Tangerang, Benteng Heritage.
Benteng Heritage sendiri menyimpan berbagai macam budaya dan sejarah warga Tionghoa di Kota Tangerang.
Disana, para santri tersebut diberikan asupan informasi mengenai pecinaan Benteng sudah berada sejak tahun 1407.
Dilanjuti, ditemani oleh satu pemandu wisata yang juga merupakan penggiat di Benteng Heritage untuk langsung berkeliling mengenali pemukiman khas pecinaan kuno di Kota Tangerang.
Seperti rumah Oey Koen Ho yakni, rumah sastrawan Tionghoa yang biasa menerjemahkan cerita silat Tionghoa tempo dulu.
Dalam rumah tersebut terdapat ukiran dan lukisan pendekar Tionghoa, juga dilengkapi dengan eksterior jendela yang masih kenal dengan tekstur jaman dulu.
Beranjak dari situ, di bawahnya terik matahari, rombongan menuju Roemah Boeroeng yang berarsitektur gabungan Tionghoa dan Belanda.
Lanjut mengunjungi pabrik kecap tertua milik warga Tionghoa, yang bangunanya pun juga khas bangunan lama dan tercium aroma kecap dari kejauhan.
Pasalnya, kecap asli Kota Tangerang ini dikenal dengan rasa manisnya yang gurih.
Lalu para santri tersebut diajak menuju klenteng Boen Tek Bio, yang usianya sudah lebih dari 100 tahun.
Di sana meraka tak ketinggalan mengabadikan momen yang langka itu.
Setelahnya, mereka juga mengenal Masjid Kali Pasir, masjid yang sudah ada sejak tahun 1.700, dimana masjid tersebut memiliki kekerabatan dengan sejarah kesultanan Banten yang hingga kini masih dilestarikan menjadi salah satu cagar budaya Kota Tangerang.