Batu Bertuah di Pinang Tangerang, Sering Kedatangan 'Tamu' Hingga Tersambar Petir Siang Bolong

"Namanya sudah gelap dan sepi ya suka kedatangan aja sosok itu diam aja di sana. Ya kita mah diem-diem saja," ujar Namad warga Kecamatan Pinang.

Penulis: Ega Alfreda | Editor: Wahyu Aji
TRIBUNJAKARTA.COM/EGA ALFREDA
Batu bertuah misterius yang terdiri dari tumpukan batu bata raksasa berlokasi di tengah sawah belakang Kecamatan Cipondoh, Tangerang, Selasa (18/9/2018). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Ega Alfreda

TRIBUNJAKARTA.COM, TANGERANG - Batu bertuah di Kecamatan Pinang, Tangerang kerap kali kedatangan sosok tinggi besar bersorban serba putih dan pernah tersambar petir di siang bolong.

Tumpukan batu misterius berdiri tegap ditengah sawah tepat dibelakang Kecamatan Pinang, Tangerang.

Dari pantauan TribunJakarta.com di lokasi, tumpukan batu raksasa tersebut memiliki tinggi sekitar 180 sentimeter, berukuran 60X60 sentimeter.

Bahkan tersapat sejenis sesajen dibawahnya.

Sesajen tersebut terdiri dari batok kelapa kosong, bubur, tiga buah telur, beberapa daun kering dan dupa bekas dibakar.

Namad (54) seorang warga sekitar mengatakan saat malam hari batu misterius tersebut sering kedatangan sesosok tinggi menggunakan serba putih dan bersorban.

"Namanya sudah gelap dan sepi ya suka kedatangan aja sosok itu diam aja di sana. Ya kita mah diem-diem saja," ujar Namad warga Kecamatan Pinang yang tinggal dekat batu itu, Selasa (18/9/2018).

Hal serupa juga terlontar dari mulut Sidih (40) warga Pinang, ia menyebutkan sosok tersebut tidak tentu datangnya dan hanya orang-orang tertentu yang bisa melihatnya.

"Nggak tentu tapi biasanya sebulan sekali dan malam Jumat. Yang pasti sih bukan warga kami itu," tutur Sidih.

Ia melanjutkan, untuk sebagian orang tumpukan batu misterius tersebut mungkin memiliki nilai sejarah dan sebuah hal yang keramat.

Lantaran, lanjut dia, disekitar batu bertuah tersebut tidak pernah sepi akan sesajen dan selalu diganti setiap sesajen habis.

"Tapi kita disini gak pernah tahu siapa dan kapan sesajen itu diganti," kata Sidih.

Batu tersebut pun sering menuai kisah menarik sebab, pada tahun 2010 batu tersebut pernah tersambar petir pada siang bolong dan kala itu tidak turun hujan sedikit pun.

Hingga terdapat bagian dari Batu tersebut yang bolong namun, tumpukan batu tersebut masih berdiri kokoh.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved