Tak Punya Tempat Tinggal Hingga Baju, Kisah Usman Ojek Sepeda yang Sudah Mengayuh Sejak Era Soeharto
Namanya Usman (49), seorang tukang ojek yang belum pindah profesi sejak Soeharto menjabat presiden.
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Afriyani Garnis
TRIBUNJAKARTA.COM, TANJUNG PRIOK - Seorang pria tua duduk sambil memeluk sepeda tuanya di halte Jalan Yos Sudarso depan Gelanggang Olahraga Remaja, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Sabtu (22/9/2018).
Pria tua tersebut tampak menggunakan kemeja berwarna putih dengan motif biru kotak-kotak.
Celananya berwarna hitam dan tampak sudah kotor.
Ia menggunakam sendal jepit berwarna biru dan topi berwarna putih yang sudah terlihat kusam.
Saat ditemui TribunJakarta.com, pria tersebut menyambut dengan ramah dan senyuman.
Namanya Usman (49), seorang tukang Ojek Sepeda yang belum pindah profesi sejak Soeharto menjabat presiden.
"Panggil saja saya Pak Usman, saya disini ngojek sepeda. Sudah lama begini, dari zamannya Pak Soeharto," ceritanya.
Usman bercerita sambil sesekali batuk dan menutupi mulutnya.
"Saya begini karena cuaca sekarang kurang bagus, maaf ya saya batuk-batuk," katanya
Ia tidak memiliki rumah dan hanya sendiri di Jakarta.
"Saya ngak ada rumah, kalau tidur di masjid kalau diijinkan. Kalau tidak ya dimana saja yang penting bisa tidur, istirahat kalau capek," ujar Pak Usman.
Menurutnya, keadaannya bisa menyusahkan orang lain jika selalu izin untuk tidur di masjid.
"Saya nggak enak kalau terus tidur di masjid, daripada saya menyusahkan lebih baik cari tempat lain," sambungnya.
Untuk memenuhi kebutuhan mandi hingga buang air, Usman terbiasa menggunakan WC Umun.