Suporter Tewas

Dirut Persija: Hentikan Peyeberan Video Insiden di GBLA Supaya Kebencian dan Marah Hilang

“Menurut saya yang harus dihentikan sekarang adalah viral video tersebut kalau bisa dihentikan, supaya rasa kebencian dan marah itu hilang," tegas dia

Editor: Erik Sinaga
Bolasport.com/Suci Rahayu
Direktur Utama Persija, Gede Widiade, berbicara kepada media usai menyaksikan laga babak perempat final Piala Presiden 2018, melawan Mitra Kukar di Stadion Manahan Solo, Jawa Tengah, Minggu (04/02/2018) sore. 

Laporan Wartawan Tribuunnews.com, Abdul Majid

TRIBUNJAKARTA.COM – Direktur Utama Persija Jakarta Gede Widiade memintaagar video aksi kekerasan yang dilakukan oknum suporter Persib Bandung kepada Haringga Sirila  tidak disebarluaskan lagi.

Menurutnya, jika masih tersebar video tersebut justru akan menumbuhkan rasa kebencian dan amarah.

“Menurut saya yang harus dihentikan sekarang adalah viral video tersebut kalau bisa dihentikan, supaya rasa kebencian dan marah itu hilang. Imbauan saya kepada rekan-rekan bantu kami agar viral-viral itu dihentikan. Ujaran kebencian harus diberhentikan,” tegas Gede saat ditemui di kantor Kemenpora, Senin (24/9/2018).

Imbaun Gede juga senada dengan salah satu poin dari Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) terkait insiden tersebut.

“Mengajak seluruh rakyat Indonesia untuk tidak menyebarkan gambar datau video terkait insiden yang terjadi di GBLA, karena hal itu hanya akan memperkeruh suasana,” poin kelima keputusan BOPI yang dibacakan oleh Richard Sambera.

Malam Ini Warga Akan Gelar Tahlilan di Rumah Haringga

Haringga Sirila Sudah Dimakamkan, Harapan Keluarga Jadi Kritik untuk Sepakbola Indonesia

Haringga Baru Sepekan Dapat KTA Jakmania, Selalu Bawa Oleh-oleh Kalau Nonton Persija di Luar Kota

Gede juga menambahkan untuk kasus ini pihak Persija dan The Jakmania akan terus mengawal. Namun, tidak melebihi kewenangan yang diambil oleh PT liga, PSSI dan kepolisian.

“Pasti, tapi proporsional, tapi jangan disalahgunakan. tidak perlu berlebihan. kita percayakan pada PT LIGA, PSSI dan kepolisian. Kita mengharagai hukum yang ada di Indonesia,” ujarnya.

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved