Suporter Tewas
Sepak Bola Indonesia Kembali Telan Koban, Edy Rahmayadi: Atlet Tidak Salah, yang Salah Suporter
Edy Rahmayadi menyebut insiden kekerasan yang sampai saat ini masih terjadi bahkan menelan korban bukanlah kesalahan atlet.
Penulis: Mohamad Afkar Sarvika | Editor: Muhammad Zulfikar
TRIBUNJAKARTA.COM - Ketua Umum PSSI Edy Rahmayadi angkat bicara terkait kasus pengeroyokan yang menewaskan seorang suporter Persija Jakarta, Haringga Sirila (23).
Edy Rahmayadi mengatakan bahwa pihaknya akan melakukan evaluasi dan pemanggilan pihak-pihak yang bersangkutan.
Ia menyebut bahwa insiden kekerasan yang sampai saat ini masih terjadi bahkan menelan korban bukanlah kesalahan atlet.
Edy Rahmayadi yang juga merupakan Gubernur Sumatera Utara itu mengatakan bahwa timbulnya insiden kekerasan adalah kesalah ari suporter.
Tak hanya itu, Edy Rahmayadi juga berbicara tentang hal yang paling buruk adalah 'banned' untuk kesebelasan yang bersangkutan.
• Haringga Sirila Sudah Dimakamkan, Harapan Keluarga Jadi Kritik untuk Sepakbola Indonesia
"Kami akan panggil kembali dan kami lakukan evaluasi dan melakukan sidang.
Persoalan yang paling terjelek adalah banned untuk kesebalasan tersebut, tetapi saya tidak melihat atlet yang salah, yang salah adalah suporter," ucap Edy Rahmayadi saat sesi wawancara dengan jurnalis Kompas TV, Aiman Witkjaksono, pada program Kompas Petang, Senin (24/9/2018)
Edy Rahmayadi juga mengatakan, PSSI akan segera melakukan pertemuan.
"Sudah pasti itu (pertemuan) akan dilaksanakan, selesai ini, semua akan kami panggil," katanya.
Di sisi lain Edy pun menjawab terkait apakah menyaksikan video pengeroyokan yang dialami Haringga.
"Saya Ketum PSSI. Saya ikuti perkembangan itu detik demi detik," tegasnya.
• Suporter Tewas Dikeroyok: Edy Rahmayadi Kecam Pelaku dan Menpora Siap Turun Tangan
• Think Tank Donald Trump Disebut Masuk Pilpres Indonesia, Perang Algoritma Media Sosial
Sejauh ini, kata Edy, pihaknya telah melakukan imbauan.
Di sisi lain, Edy Rahmayadi, memberi tanggapan terkait sejauh mana PSSI melakukan pembinaan terhadap suporter klub Indonesia.
"Suporter dibina oleh klub, klubnya masing-masing. Kami hanya melakukan imbauan-imbauan.
Bahkan, apabila suporter melakukan hal yang berlebihan, PSSI sudah melakukan hukuman kepada kesebelasan tersebut.