Diduga Kecanduan Menghirup Lem, Pegawai Restoran Ditemukan Tewas di Penjaringan

Seorang pegawai restoran di bilangan Penjaringan, Jakarta Utara ditemukan tak bernyawa, Selasa (25/9/2018).

TRIBUN KALTIM/NEVRIANTO HP
Ilustrasi: Remaja ngelem di kampung zombie di Bukit Mangkuliat, Samarinda Seberang. 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Gerald Leonardo Agustino

TRIBUNJAKARTA.COM, PENJARINGAN - Seorang pegawai restoran di bilangan Penjaringan, Jakarta Utara ditemukan tak bernyawa, Selasa (25/9/2018).

Dari identitasnya, pegawai restoran tersebut diketahui bernama Andi (19).

Pria itu diduga tewas setelah menghirup lem yang juga ditemukan di dekat jasad korban, tepatnya masih berada di bawah hidung korban.

Kapolsek Metro Penjaringan AKBP Rachmat Sumekar menjelaskan, korban ditemukan pertama kalinya oleh saksi mata bernama Muzakkir yang juga sesama pegawai restoran pada Selasa kemarin sekira pukul 9.30 WIB.

Rachmat menjelaskan, lokasi restoran tersebut berada di Jalan Muara Karang Raya No. 34, Muara Karang, Penjaringan, Jakarta Utara.

Adapun jenazah korban ditemukan di lantai 4 restoran itu, yang menurut saksi mata memang dijadikan tempat kamar karyawan restoran.

"Sekitar jam 9.30 WIB saksi datang untuk menbuka restoran itu. Lalu saksi memanggil korban yang kebetulan memang tidur setiap harinya di kamar karyawan lantai 4," kata Rachmat, Rabu (26/9/2018).

Karena tak mendengar korban menyahut, saksi langsung naik ke lantai 4.

Di sana, saksi melihat korban sudah dalam keadaan telungkup sambil menghirup lem Fox dan sudah dalam keadaan tak bernyawa.

Lantaran panik, saksi langsung menghubungi pemilik restoran untuk selanjutnya melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Metro Penjaringan.

Rachmat mengatakan, setelah dilakukan olah TKP, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban.

"Dimungkinkan korban meninggal dunia akibat hidungnya menghirup lem fox satu kaleng. Korban ditemukan dalam keadaan menghirup lem Fox," terang Rachmat.

Setelah dilakukan olah TKP, jenazah korban pun langsung dibawa ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo untuk diotopsi.

Adapun menurut penuturan keluarga, korban ternyata memang kecanduan menghirup lem sejak di bangku sekolah.

Bertema Lamb Festival, Hotel Bintang Empat Ini Hadirkan Berbagai Sajian Menu Kambing

Manajer Persija Jakarta Dukung Langkah PSSI Hentikan Sementara Liga 1 2018

Kakaknya Meninggal Dunia, Syahrini dan Aisyahrani Ungkapkan Kesedihannya: Love You AA

"Hasil interograsi saudara korban yang datang menemui ke polsek, diketahui bahwa korban sudah terbiasa mengisap lem sejak duduk di kelas 2 SMU di kampungnya," jelas Kapolsek.

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved