Lapar di Malam Hari? Coba Mampir ke Kawasan Bulungan, Ada Kuliner Gultik yang Buka Hingga Dinihari
Hanya dengan Rp 10 ribu per porsi, kamu sudah bisa menikmati nasi yang disiram dengan panasnya kuah gulai disertai daging kambing dan tambahan kerupuk
Penulis: Anisa Kurniasih | Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Anisa Kurniasih
TRIBUNJAKARTA.COM, KEBAYORAN BARU - Menjelang malam hari, kawasan Blok M Jakarta Selatan tepatnya di Jalan Bulungan berubah menjadi kawasan kuliner "Gultik".
Gultik atau gulai tikungan merupakan istilah yang sudah tak awam lagi dikawasan tersebut dimana terdapat sekira kurang lebih 20 penjual gulai yang berderet untuk mangkal di tikungan trotoar Jalan Bulungan.
Para penjual gulai di tempat itu sudah mulai berdatangan sejak pukul 17.00 WIB dan berjualan hingga dini hari sekira pukul 03.00 WIB.
Hal tersebut disampaikan langsung oleh salah seorang penjual gulai bernama Supardi kepada TribunJakarta.com, Minggu (30/9/2018).
Ia mengatakan bahwa gultik memang kuliner yang sudah menjadi ikon di Jalan Bulungan karena sudah hadir sejak puluhan tahun silam.
"Dulu kami (para penjual) dagangnya nonstop disini dari pagi sampai ke pagi lagi namun sekarang cuma mulai dari sore sampai dini hari saja, yang datang dari mana- mana enggak cuma dari Jakarta Selatan saja," ujar Supardi di Bulungan Blok M, Minggu (30/9/2018).
TribunJakarta.com pun tak mau ketinggalan untuk mencicipi nikmatnya hidangan daging sapi berkuah santan tersebut.
• Nobar Film G30S/PKI: Animo Besar Masyarakat Hingga Teriakan Dukungan ke Prabowo
• Timnas U-16 Indonesia Vs Australia: Optimalkan Bola Mati Hingga Antisipasi Adu Penalti
• Indonesia Targetkan Raih Posisi Delapan Besar di Asian Para Games 2018
Hanya dengan Rp 10 ribu per porsi, kamu sudah bisa menikmati nasi yang disiram dengan panasnya kuah gulai disertai daging kambing dan tambahan kerupuk.
Tak ketinggalan pula ada tambahan bawang goreng yang ditambahkan sebagai pelengkap.
Tersedia juga tambahan lauk seperti sate telur puyuh, sate ampela dan sate usus dengan harga Rp 5 ribu per tusuknya.
Bagi kamu yang suka pedas, bisa juga menambahkan sambal sesuai selera dan tak lupa tambahan kecap agar bervariasi rasanya.
Dengan konsep makan di pinggir jalan, terdapat bangku plastik sederhana yang disertai meja kecil untuk menyantap hidangan gultik yang dipesan.
Terkadang, ada juga beberapa pengamen yang hadir menghibur pengunjung dengan menyanyikan beberapa lagu.
Supardi mengatakan bahwa kawasan kuliner gultik ini akan lebih ramai setiap malam menjelang akhir pekan.
"Kalau malam Sabtu, malam Minggu sampai Malam Senin tuh ramai banget hingga tempat duduk penuh dan harus antre, saya pun jual bisa sampe Rp 300 porsi," tutup Supardi.