Gempa di Donggala

Dirjen PAS Mengaku Tak Tahu Rutan Terbakar atau Dibakar Pascagempa dan Tsunami di Sulawesi Tengah

Direktur Jenderal Pemasyarakatan (Dirjen PAS) Sri Puguh Budi Utami belum bisa memastikan kebakaran tersebut ulah dari tanahan atau tidak.

Penulis: Suci Febriastuti | Editor: Wahyu Aji
TRIBUNJAKARTA.COM/SUCI FEBRIASTUTI
Direktur Jenderal Pemasyarakatan (Dirjen PAS) Sri Puguh Budi Utami di Kantor Direktorat Jenderal Pemasyarakatan, Gambir, Jakarta Pusat, Senin (1/10/2018). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Suci Febriastuti

TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Gempa 7,4 SR di Donggala, Sulawesi Tengah, mengakibatkan warga binaan Rumah Tahanan (rutan) kelas IIB Donggala terbakar pada Sabtu (29/9/2018) malam.

Direktur Jenderal Pemasyarakatan (Dirjen PAS) Sri Puguh Budi Utami belum bisa memastikan kebakaran tersebut ulah dari tanahan atau tidak.

"Saya ga tahu apakah lapas ini terbakar atau dibakar. Memang di dalam ada dapur, sejatinya jika SOP dijalankan dengan baik, pengawasan ke dalam, memang ga akan ada benda tajam atau korek api," kata Utami di kantornya, Senin (1/10/2018).

"Ini di rutan Donggala ada dapur yang ada tamping. Tapi yang saya lihat, Tamping malah enggak lari di Lapas Palu," lanjutnya.

Untuk penyebab kebakaran tersebut, pihaknya masih akan menunggu hasil dari rekonstruksi kejadian.

"Kami lihat hasil pendalaman ke depan dan hasil rekonstruksi seperti apa kejadia nya. Pak direktur masih ada dan lakukan pendalaman, semoga apa yang diputuskan adalah sesuatu yang adil dan benar. Sekali lagi ini kejadian sangat luar biasa," katanya.

Untuk diketahui, sebelumnya para tahanan diduga membakar rutan karena tuntutan mereka untuk dibebaskan agar bisa bertemu dengan keluarga ditolak oleh petugas.

Mereka hanya ingin mengetahui nasib keluarga mereka pasca-terjadi gempa dan tsunami di Donggala dan Palu.

Menanggapi hal itu, Utami mengatakan pada saat kejadian sudah ada negosiasi antara petugas rutan dan warga binaan.

Namun, ada yang kurang sabar sehingga diduga menyulut kebakaran di Rutan Donggala itu.

Ponsel Terus Berdering, Cerita Sutopo Kasih Informasi Bencana Meski Lawan Kanker Paru Stadium 4B

Menakar Peluang Keponakan Prabowo Jadi Wakil Gubernur DKI dan Prosedur Pembahasan di DPRD DKI

"Sebenarnya, di donggala sudah ada negosiasi dan SOP. Napi, siapapun mereka berhak untuk hidup. Sebenarnya kalapas sudah memberikan izin mereka untuk keluar. Sebagian sudah dikeluarkan dan tentu dipilih yang terdampak sebenarnya. Ada yg kurang sabar karena stress atau gimana," katanya.

Dari informasi yang ia dapatkan, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.

"Ada dua mobil pemadam kebakaran yang membantu memadamkan api, meski agak terlambat mereka datang," katanya.

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved