Liga 1 2018

Diganjar Hukuman, Laga Kandang Persib Bandung Tak Bisa Ditonton Bobotoh Langsung Hingga Tahun 2019

Hukuman tersebut berupa pertandingan laga kandang di luar Pulau Jawa, tepatnya di Pulau Kalimantan, dan tanpa penonton hingga akhir musim 2018.

Editor: Erlina Fury Santika
Tribun Jabar/Ferdyan Adhy Nugraha
Koreografi 'Dont Playground With Us' bobotoh saat laga Persib Bandung vs Arema FC, Kamis (13/9/2018) 

TRIBUNJAKARTA.COM - Selaku federasi sepakbola Indonesia, PSSI, sudah mengeluarkan pernyataan resmi terkait keputusan Komisi Disiplin (Komdis) tentang Persib Bandung.

Dilansir dari Intisari Online, hukuman tersebut berupa pertandingan laga kandang di luar Pulau Jawa, tepatnya di Pulau Kalimantan, dan tanpa penonton hingga akhir musim 2018.

Tidak hanya itu, sanksi kepada Maung Bandung, julukan Persib Bandung tersebut, juga berlaku pula hingga musim depan (tahun 2019) di mana mereka akan bermain kandang tanpa penonton hingga paruh pertama Liga 1.

Sementara untuk pendukung Persib Bandung, mereka dihukum berupa larangan menyaksikan pertandingan Persib Bandung secara home (kandang) dan away (tandang) hingga paruh pertama Liga 1 tahun 2019.

Selain keduanya, panitia pelaksana pertandingan Persib Bandung juga dihukum.

Alasannya, melakukan intimidasi kepada ofisial Persija pada saat MCM, melakukan sweepong, pengeroyokan dan pemukulan terhadap pendukung Persija Jakarta hingga tewas

Seluruh keputusan Komdis tersebut, tertuang dalam surat hasil sidang per Senin tanggal 1 Oktober 2018.

Hukuman Persib Bandung ini terkait dengan meninggalnya Haringga Sirila di Stadion Gelora Bandung Lautan Api pada Minggu (23/9/2018).

Dilaporkan dari kompas.com pada Minggu (23/9/2018), terjadi aksi penyerangan kepada seorang pendukung Persija Jakarta Haringga Sirila.

Warga Cengkareng, Jakarta tersebut dipukul hingga tewas di halaman parkir Stadion Geloran Bandung Lautan Api sebelum laga big match antara Persib Bandung melawan Persija Jakarta.

Bahkan video pemukulan tersebut menjadi viral di media sosial.

Semoga dengan hukuman ini tidak ada lagi pendukung sepakbola Indonesia yang merenggang nyawa demi menyaksikan tim kesayangannya bermain. (Mentari Desiani Pramudita)

Sumber: Intisari
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved